Aktor Century Apakah Bernasib Seperti Brucee Lee?

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

KASUS bailout Bank Century yang sudah sekian lama ditangani KPK, hingga kini hasilnya belum jelas. Semua pihak berharap agar kasus ini dapat segera dituntaskan, baik menyangkut tindak pidana korupsi maupun aset recovery-nya.

Tentu semua dalam posisi harap-harap cemas. Dan pertanyaan besarnya adalah apakah KPK mampu menangani kasus Century tersebut dengan tuntas. Perkara ini katanya tidak murni masalah pidana. Bahkan spekulasi yang berkembang bahwa kasus Century adalah sebuah peristiwa politik dan sekaligus juga peristiwa hukum dan bahkan bisa disebut peristiwa ekonomi.

Sebagai orang awam tentu rasa ingin tahu kita cukup besar meskipun kasusnya tidak ada sangkut pautnya. Rasa ingin tahu tersebut membara karena orang awam ingin menyaksikan apa akhir cerita dari drama Century ini. Ibarat kata orang kampung ingin membuktikan apakah “lakonnya” (aktor utamanya) sudah koit atau masih hidup.

Pemeran utama dalam sebuah film atau drama umumnya tidak pernah kalah apalagi mati, meskipun selama perjalanan alur ceritanya dibuat seram. Sang pelakon diceritakan dalam film tersebut jiwanya selalu terancam karena banyak musuh yang ingin membinasakannya. Begitu pula kasus Bank Century, sebagai penonton, kita nikmati saja seperti kita sedang menonton film action/silat Bruce Lee.

Dalam film, Bruce Lee menjadi aktor laga yang tak pernah bisa dikalahkan. Namun dia meninggal justru di luar film karena dibunuh. Pasti kita sebagai warga negara yang taat hukum tidak berharap aktor intelektual kasus Century bernasib sama dengan Bruce Lee, yaitu mati terbunuh di luar panggung.

Kita berharap agar kasus Century bisa diselesaikan melalui jalur hukum karena negara kita adalah negara hukum. Tapi mungkinkah terjadi? Mari kita tanya ke pak Abraham Samad, Ketua KPK yang dari mula bernazar kalau tidak berhasil menuntaskan kasus Century, lebih baik pulang kampung.

Opini ini punya pandangan sendiri melihat kasus Century. Kasusnya bukan murni pidana korupsi. Boleh jadi bisa masuk dalam ranah “konspirasi politik” maupun “konspirasi ekonomi”. Karena itu, menyelesaikannya tidak mudah atau bisa hitam putih sebab banyak konspiratornya yang terlibat dan ingin “mengambil manfaat” baik secara politis maupun ekonomis.

Kalaupun ada pihak yang harus “dikorbankan”, maka biasanya ada oknum tertentu yang harus dijadikan tumbal. Kalau benar kasus Century ini adalah buah dari hasil “konspirasi”, maka dari sisi hukum sepertinya agak sulit kita bisa mendapatkan penyelesaian yang paripurna, dalam arti bisa membawa aktor intelektualnya menjadi tersangka atau terdakwa.

Dimana-mana jarang para konspirator dapat dijerat hukum, kecuali oknum yang akan dikorbankan. Kita tunggu saja akhir dari seluruh episode drama Century. Apapun putusannya, mudah-mudahan tidak ada yang kecewa berat karena di dalamnya ada unsur “konspirasi politik” dan tidak murni menyangkut masalah hukum. Yang penting aset recovery-nya bisa diselesaikan dan kewajiban kepada para pihak juga dapat dibayarkan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS