Site icon TubasMedia.com

Anies Baswedan Diperiksa KPK dalam Kasus Dugaan Korupsi Formula E

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan terkait dugaan korupsi di kegiatan Formula E. Mengenakan kemeja dinas putih, celana biru, Anies berjalan di teras Gedung KPK sembari menenteng sebuah map pada pukul 09.25 WIB, Rabu (7/9/2022).

Dengan senyum yang khas, tangan melambai dan sesekali memberikan jempol, ia menghampiri awak media. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pemanggilan terhadap Anies dalam rangka melakukan penyelidikan terkait Formula E. Sebagai informasi, dalam tahap penyelidikan aparat penegak hukum belum menetapkan tersangka. “Diundang atau dimintai keterangan di tingkat penyelidikan itu aja kan,” kata Alex.

Setelah diperiksa selama 11 jam, Anies turun dari ruang penyelidik di lantai dua. Ia kemudian menemui puluhan awak media yang telah menunggunya dari pagi. Masih dengan senyum yang khas namun suara agak serak, Anies mengaku senang bisa membantu KPK membuat Formula E menjadi jelas.

Ia lantas menceritakan bahwa pihaknya telah membantu KPK sejak masih bertugas di Universitas Paramadina, membantu Tim 8 dan lainnya.

Setelah menyampaikan beberapa patah kata, Anies beranjak pulang. Ia enggan melakukan tanya jawab dengan wartawan. Namun, puluhan wartawan mencoba meminta tanggapan Anies terkait sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan.

Hal itu antara lain seperti commitment fee yang telah dibayarkan untuk tiga musim balapan. Kemudian, terkait bagaimana pertanggungjawaban jika penggantinya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta nanti tidak bersedia menggelar Formula E pada 2023 dan 2024.

Diberondong pertanyaan wartawan, Anies hanya tersenyum dan berusaha berjalan ke mobilnya. Saat itu, suasana begitu sesak karena puluhan pendukung Anies juga mendatangi Gedung KPK. Mereka meneriakkan dukungan untuk Anies.

“Anies presiden, Anies presiden,” teriak salah seorang relawan. Banyak dari mereka juga menjadikan momen tersebut untuk berfoto dan mencoba merapat ke Anies.

Tindakan mereka mengganggu kerja-kerja wartawan. Beberapa pewarta foto dan video terganggu saat mengambil gambar. Akhirnya, aksi saling dorong dan cekcok pun terjadi. Anies dan petugas keamanan mencoba menenangkan situasi, namun tidak berhasil. Kericuhan terus berlanjut meskipun Anies sudah meninggalkan lokasi.(sabar)

Exit mobile version