Apresiasi

Loading

Oleh: Edi Siswojo

ilustrasi

ilustrasi

GUBERNUR DKI Jakarta bukan kursi yang “enak”. Soalnya, siapapun yang jadi gubernur DKI Jakarta pasti akan dihadapkan kepada ruwetnya persoalan kemacetan lalu lintas dan banjir sebagai persoalan yang sudah berakar dan menahun. Joko Widodo yang sudah hampir satu tahun menjabat dibuat pusing oleh persoalan itu.

Memang, pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) yang mengusung jargon “Jakarta Baru” tidak omdo alias omong doang. Jokowi-Ahok tidak hanya berwacana secara politis, tetapi juga bertindak kongkret sebagai eksekutif menyelesaikan berbagai keruwetan persoalan. Jakarta sebagai ibu kota negara dan kota bisnis yang tidak pernah tidur perlu terus melakukan penataan untuk meningkatkan “pelayanan publik”.

Sebagai contoh, langkah konkret Jokowi-Ahok dalam melakukan penataan wilayah kota untuk menyelesaikan persoalan relokasi penduduk di pinggir Waduk Pluit, mengembalikan kawasan Waduk Ria Rio, penataan Blok G Pasar Tanah Abang dan menertibkan pedagang kaki lima di sejumlah wilayah ibu kota Jakarta. Sebuah keberhasilan yang layak mendapat apresiasi.

Langkah Jokowi yang suka “blusukan” telah menjadi fenomena yang “laris” dalam kepemimpinan politis dan birokrasi di Indonesia. Namun, langkah kongkret, terencana dan terukur Jokowi-Ahok melakukan penataan wilayah kota Jakarta bukan perkara mudah karena banyak kepentingan yang ikut “bermain”. Misalnya, kebijakan mobil murah yang tidak hanya dikhawairkan akan mendatangkan simpul kemacetan baru juga akan melemahkan daya dukungan lingkungan kota Jakarta.

Seorang gubernur DKI Jakarta juga harus siap pusing. Soalnya, tidak sedikit persoalan yang belum selesai telah direcoki oleh persoalan baru yang datang ujug-ujug. Maka, problem kota Jakarta tidak hanya ruwet tapi juga menjadi menumpuk dan tumpang tindih. Penyelesaian keruwetan kota Jakarta sudah berakar dan menahun memerlukan dukungan politis dan birokratis.

Tidak hanya dukungan–partisipasi–dari masyarakat juga dukungan dari pemerintah pusat. Langkah Jokowi yang “tidak mikir” menjadi calon presiden perlu mendapat apresiasi! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS