Arang Membara Berakhir Jadi Debu

Loading

Oleh: Marto Tobing

Ilustrasi

Ilustrasi

ARANG dibakar membara, berakhir pasti jadi debu. Tak ubahnya ‘bak nasi sudah menjadi bubur, maka kedatangan rasa penyesalan yang selalu terlambat itu, pun segera menggerayangi kenyamanan bathiniah siapa pun dia. Dilematis kehidupan itu nyatanya kini sedang menghantui sekaligus menggerogoti kenyamanan dua sosok selebriti pangung musik dangdut ternama Julia Perez alias Jupe bersama selevelnya Dewi Persik alias Depe.

Sejak Senin malam (18/3) itu petugas Kejari Jaktim menjemput paksa artis seksi itu dari kediamannya di Raffles Hols Arteri Cibubur Depok. Jupe kini harus menjalani kehidupannya di Rumah Tahanan (Rutan) Wanita Pondok Bambu selama tiga bulan penjara, setelah Mahkamah Agung (MA) pada tingkat kasasi menguatkan vonis hakim Pengadilan Tinggi DKI atas pelantun “Belah Duren” itu pada 12 Desember 2012 silam.

Namun berikutnya, giliran Depe yang harus secara cerdas menetralisir keseimbangan denyut jantungnya, betapa lama perasaan menanti datangnya palu keadilan yang harus di putuskan MA apakah juga senasib derita Jupe? Jawabannya ya…demi rasa keadilan harus senasib karena perkelahiannya berlangsung secara “one by one” dengan menggunakan tangan kosong yakni saling.

Semulanya Jupe dijatuhi hukuman bersyarat (hukuman badan dengan masa percobaan). Hukuman serupa juga dikenakan terhadap Depe oleh majelis hakim masing-masing di PN Jaktim. Menanggapi vonis hakim itu Jaksa Penuntut Umum mengajukan kasasi ke MA dan akhirnya MA memperberat hukuman dari hukuman bersyarat menjadi hukuman penjara selama tiga bulan bagi Jupe. Saat ini tinggal menunggu seberapa adil palu hakim kasasi menangani perkelahian kedua publik figur ini yang tentu saja pada gilirannya Depe.

Kasusnya berawal dari pembuatan film dengan judul “Goyang Karawang”. Di tengah pengarahan skenario tiba-tiba kedua bintang ini melakukan adegan justru di luar skenario. Keduanya saling jambak, saling jotos dan saling “cubit” baru berakhir setelah dipisahkan teman para sesama krue film. Egosentris mulai muncul.

Upaya perdamaian ditampik. Hukum dijadikan solusi prioritas seakan semuanya bisa terselesaikan kalau sudah berada di berkas para penegak hukum hingga ruang sidang pengadilan. Padahal perkelahian “one by one” ini tergolong penganiayaan ringan jelas masuk kategori delik aduan.

Kalau Jupe dan Depe mau sama-sama merontokkan sifat egosentrisnya dengan saling memaafkan tentu sebagai delik aduan laporan polisinya masing-masing bisa dicabut dan perkara bisa dikesampingkan sehingga tak perlu harus berstatus sebagai terdakwa yang ujung-ujungnya menjadi terpidana. Tentu saja menjadi tidak nyaman jika kedua subjek itu sepanjang usianya kelak distatuskan masyarakat luas karena pernah hidup di penjara menjalani hukuman.

Kedua selebriti yang tak sempat mengecam pendidikan strata perguruan tinggi ini benar sudah berdamai. Bahasa mulut Depe mengatakan mereka sudah saling memaafkan. Sayangnya pemberian saling memaafkan itu nyatanya tidak dibarengi sikap masing-masing mencabut laporan pengaduannya di penyidik Polda Metro Jaya.

Sayangnya lagi ibarat nasi sudah menjadi bubur, saling memaafkan itu baru terjadi di tengah sidang perkara kedua seteru ini sedang berjalan bahkan sudah pada tahap penyusunan surat dakwaan di Kejati DKI Jakarta. Jadi terlambat sudah. Semua langkah-langkah yang kurang cerdas dan kurang bijak itu akhirnya menjadi trauma kehidupan gelap bagi kedua pujaan kaum muda generasi dangdut ini.

Pengacara Jupe, Malik Bawazier SH saat ditemui tubasmedia.com usai menjenguk kliennya itu mengatakan, sesampainya di Rutan Pondok Bambu, Jupe langsung berinteraksi dengan sosialita terpidana kasus penggelapan dana nasabah Citibank, Malinda Dee juga berinteraksi dengan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet dan Kemendiknas, Angelina Sondakh.

”Julia dalam keadaan baik. Dia langsung berinteraksi dengan kawan-kawan di dalam rutan. Ketemu dengan Malinda Dee dan berinteraksi juga dengan Angie (Angelina Sondakh),” ujar Malik Bawazier SH menanggapi Tubas di Rutan Pondok Bambu Jaktim.

Menurut Malik Bawazier, Jupe pemilik nama lahir Yulia Rachmawati itu diperlakukan sama dengan tahanan lainnya, tak ada perlakuan istimewa. “Tidak ada perlakuan khusus petugas Rutan Pondok Bambu ini umumnya cukup baik,” kata Malik Bawazier SH. Jupe pun harus menyesuaikan diri menyatu dengan lingkungannya sembari menunggu kedatangan Depe mitra seterunya itu hidup bersama di alam yang sumpek. ***

CATEGORIES

COMMENTS