Atlet Gantole, Andi James Rajaguk-guk; Jadilah Pelaku, Bukan Penonton…..

Loading

TARUTUNG, (tubasmedia.com) – Keterbatasan kemampuan keuangan ternyata tidak selalu menjadi halangan untuk mengukir prestasi. Bahkan kondisi yang menyedihkan tersebut bisa menjadi cambuk untuk memecut kemampuan pribadi seseorang menjadi gemerlap.

Seperti halnya pengalaman hidup pemuda Andi James Rajaģuk-guk, putra Desa Hutaginjang, Kecamatan Muara Tapanuli Utara. Pria kelahiran 5 Juni1999 ini semula punya cita-cita menjadi Prajurit TNI. Namun hingga kini cita-cita tersebut belum tercapai, kandas entah apa penyebabnya. Dia sempat bersedih, namun tidak putus asa.

Satu ketika, di saat Andi merenungi kegagalannya masuk tentara, dia bertemu dengan salah seorang anggota TNI Angkatan Udara, Mayor Gagarin Aritonang yang sedang melaksanakan kegiatan terbang layang di Lapangan Gantole Hutaginjang.

Dalam perbincangan dengan Mayor Garin, Andi mulai tertarik dengan olahraga yang sangat menantang itu. Hati Andi terpikat untuk mencoba ikut menjadi sebagai atlit paralayang.

Setelah mengikuti latihan beberapa kali, putra dari pasangan Parmin Rajaguk-guk dan Eni boru Pasaribu ini membulatkan hati dan pikirannya untuk menggeluti orahraga layang gantung atau lebih dikenal dengan sebutan Gantole.

Setelah dirinya merasa pas untuk menggeluti cabang olahraga tersebut, diapun mendaftarkan diri menjadi anggota FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) di Tapanuli Utara. Hasilnya, dia berhasil terbang dengan fasilitas dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Kegiatan olahraga ini dialakukan usai menyelesaikan studynya dari SMA Negeri Siborong-borong tahun 2019. Dasar anak muda berbakat, Andi-pun sudah terbang lebih 300 kali.

Yang menarik lagi dari perjalanan hidup Andi yang masih muda belia ini adalah, dirintisnya kegiatan baru bercocok tanam kentang dengan tujuan untuk membiayai hidupnya dan kegiatan olahraga Gantole.

Dia coba-coba menanam kentang di desa kelahirannya dengan modal pas-pasan. Dan hasilnya ? Sangat menggembirakan. Namun dia sadar, lahan kentangnya yang dirasa sangat sempit itu, tidak akan bisa diandalkan untuk menopang hidup dan juga membiaya kegiatan Gantole Diapun berusaha keras agar luas lahannya dapat diperluas.

Tidak Menyerah

Sadar akan keterbatasannya, Andi tidak menyerah bahkan keterbatasan itu memecut semangatnya dengan mengayunkan dan mengayunkan cangkul menambah lahan kebun kentangnya.

Ketekunannya menggeluti tanam kentang, Andi-pun dapat menambah luas kebun kentangnya yang kini menjadi 1,5 hektar. Dari hasil panen kebon kentang seluas 1,5 hektare itu, dia berhasil memotifasi anak-anak muda yang tergolong belia menjadi atlit Gantole.

Andi James Rajaguk-guk kini tidak lagi sendiri yang ikut olahraga Gantole. Tapi sudah ditemani Onris Simare-mare, Desmon Simare-mare,

Zulkifly Rajaguk-guk, Enjel Siregar, Jekson Siregar dan Rudi Simare-mare.

Andi bersama teman-temannya akan berangkat ke Padang Sumatera Barat 18 November 2020 untuk mengikuti event Terbang Layang sembari mengambil Lisensi Terbang buat temannya dengan biaya sendiri hasil panen kentang.

Untuk bisa terus mengembangkan bakatnya di cabang olahraga Gantole, Andi bersama temannya berharap Pemkab Taput bersedia menyelenggarakan event tahunan Terbang Layang yang sekaligus bisa menyemarakkan wisata Hutaginjang ke depan dan memberikan bantuan peralatan terbang kepada anak-anak muda Hutaginjang.

Andi menyadari, sebuah keberhasilan tentunya tidak diperoleh hanya dalam semalam. Namun diperlukan ketekunan dan kesabaran yang sangat tinggi agar bisa memberikan yang terbaik dari hasil bekerja. ‘’Intinya, kita tidak boleh jadi penonton, tapi harus jadi pelaku,’’ kata pemuda imut-imut ini mengakhiri obrolannya dengan tubasmedia.com di kediamannya kemarin. (edison ompusunggu)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

CATEGORIES
TAGS