Batasi Bernarasi, Perbanyak Aksi

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

TAHUN 2013 usai sudah. Kita telah memasuki tahun 2014 yang mana oleh bebagai kalangan disebut sebagai tahun politik karena pada tahun ini akan terjadi pileg dan pilpres. Semoga peristiwa politik tersebut berjalan damai, jujur dan adil. Apapun hasilnya pasti kita berharap agar kehidupan berbangsa dan bernegara di negeri ini akan menjadi lebih baik.

Orientasi pelaksanaan tugas kenegaraaan dalam semangat yang baru harus fokus kepada aspek problem solving dan peningkatan kualitas pelayanan publik di segala level, baik di pusat maupun di daerah, serta melaksanakan secara taat azas law and order. Aspek problem solving menjadi catatan tersendiri karena memang banyak masalah pembangunan yang harus diselesaikan baik dalam jangka pendek maupun jangka menengah dan panjang.

Di bidang ekonomi, masalah yang paling mendasar adalah buruknya kualitas infrastruktur dan tingginya inflasi. Minimnya infrastruktur menyebabkan kapasitas ekonomi dalam mengakomodasi kegiatan perekonomian sangat terbatas, sehingga mudah terjadi kondisi dimana kegiatan ekonomi melebihi kapasitasnya alias overheating.

Kondisi ini jika ditambah lagi faktor meningkatnya jumlah kelas menengah telah meningkatkan impor barang dan jasa dalam jumlah dan nilai yang sangat besar. Dampaknya adalah terjadi defisit transaksi berjalan. Pelayanan publik tetap menjadi isu sentral yang harus dibenahi.

Beberapa catatan kritis antara lain adalah masih suburnya budaya kerja asal bapak senang, sekaligus menyenangkan dirinya sendiri. Lamban bertindak, lamban memproses sesuatu pelayanan dan lamban mengambil keputusan. Tidak sigap, korup dan organisasinya gemuk, baik di pusat maupun di daerah sehingga porsi belanja pegawai di APBN/APBD mecapai sekitar 40% dari total budget.

Law and order masih lemah sehingga kepercayaan rakyat kepada pemerintah makin menurun. Keseluruhan faktor tersebut yang menyebabkan tingkat produktifitas ekonomi nasional menjadi rendah terutama jika diperbandingkan dengan kinerja produktifitas di negara-negara Asean.

Dan tidaklah berlebihan jika kita semua berharap tahun 2014 harus menjadi momentum untuk melakukan perubahan besar maupun perubahan kecil agar geliat ekonomi nasional dapat bergerak makin efisien dengan tingkat produkifitas yang tinggi. Lebih-lebih pada akhir 2015, pasar bebas Asean akan mulai berlaku.

Pada saat kick off kita harapkan daya saing ekonomi nasional sudah semakin membaik, baik diukur pada besaran makro maupun mikro. Hal-hal yang bersifat naratif yang sekarang tersimpan di perencanaan maupun terumuskan di dalam berbagai peraturan perundangan harus dijalankan sesuai dengan rencana-rencana aksi yang lebih terukur dan implementatif.

Karena itu, faktor kepemimpinan menjadi sangat menentukan dan kita tidak boleh salah pilih untuk memilih pemimpin kita. Semoga negeri ini bisa keluar dari “era kegelapan” dan berubah ke era yang lebih mencerahkan. Kekuasaan adalah penghormatan dan tanggungjawab. Oleh sebab itu, pemimpin kita yang akan datang benar-benar mampu kerja cerdas dan punya fokus yg terukur dan terkelola. Kehilangan fokus, hilang arah dan kurang kekuatan, ujungnya hanya berupa “kekalahan”. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS