Akibat Miskin, Satu Keluarga Buta Huruf

Loading

Laporan : Hakri Miko

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (Tubas) – Nasib malang dirasakan Adang (75) sekeluarga yang tinggal di rumah panggung berukuran 3 x 4 meter di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kemiskinan membuat satu keluarga ini buta huruf, tidak bisa membaca.

Mereka adalah Adang (75), bersama istrinya Anah (70), anaknya Icah (30) dan suami Icah, Dede Zahidi (35) yang kini tinggal dalam satu rumah di Kampung Ciparapat, Desa Citamba, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Semuanya tidak bisa membaca, bahkan dua cucunya yang hingga kini belum sekolah, padahal seharusnya sudah masuk SD. Adang sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual kayu bakar yang dicarinya dari hutan. Kayu bakar tersebut dijual Rp 10.000 per ikat. Tragisnya, jika Adang atau Dede tak mendapatkan kayu bakar atau kayu bakarnya tak laku dijual, otomatis keluarga ini tak akan bisa mendapatkan beras.

Adang dan Dede mengaku keluarganya terkadang hanya mampu membeli beras tiga kali dalam seminggu. Namun anehnya sampai kini, tidak mendapatkan jatah raskin. Adang dan keluarganya tak bisa membaca karena memang tidak sekolah, anak-anaknya sendiri hanya mampu sekolah hingga kelas dua Sekolah Dasar (SD).

Mantan anggota DPR/MPR, Djadja W dalam percakapannya mengaku prihatin melihat kehidupan keluarga Adang. “Saya berharap pemerintah lebih proaktif dalam mendeteksi masyarakat miskin agar keluarga seperti itu mendapat perhatian serius dari Pemda setempat. Sudah saatnya Pemda melaksanakan program ekonomi kerakyatan diimplementasikan bukan sebatas retorika,” pinta Djadja. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS