BI: Pertumbuhan Uang Beredar Meningkat di Bulan Maret

Loading

080115-ekbis3

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Bank Indonesia merilis laporan pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas). BI mendapati posisi M2 pada Maret 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 4, 246 triliun atau tumbuh 16,3% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 16,0% (yoy).

Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs memaparkan, berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1. Pertumbuhan M1 (Uang Kartal dan Giro Rupiah) tercatat sebesar 12,2% (yoy), meningkat dari 11,2% (yoy) pada bulan sebelumnya.

“Sementara itu, pertumbuhan Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing) tercatat sebesar 17,6% (yoy), relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Peter, Senin (11/5/15).

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh ekspansi keuangan Pemerintah Pusat. Pada Maret 2015, operasi keuangan Pemerintah Pusat tumbuh 38,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 20,1% (yoy).

Di sisi lain, pertumbuhan kredit mengalami perlambatan terutama pada Kredit Modal Kerja (KMK). Pada Maret 2015, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp3.713,7 T, atau tumbuh 11,1% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 12,0% (yoy).

Suku bunga simpanan perbankan masih melanjutkan trend menurun. Kebijakan BI menurunkan BI rate dari 7,75% menjadi 7,5% pada Februari 2015 masih direspons perbankan dengan menurunkan suku bunga deposito berjangka. Pada Maret 2015, suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 8,31%, 8,81% dan 9,11%, turun dibandingkan 8,36%, 8,94% dan 9,21% pada Februari 2015. Sebaliknya, rata-rata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,95% menjadi 12,99%.  (angga)

CATEGORIES
TAGS