Bumi Itu Pasti Akan Rata

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Ilustrasi

Ilustrasi

SIAPAPUN harus meyakini bahwa bumi tempat kita berpijak pada saatnya pasti akan musnah karena kiamat datang. Kapan itu? Tidak ada yang tahu. Seluruh makhluk hidup tanpa kecuali akan musnah. Hidup di muka bumi dibatasi oleh ruang dan waktu. Sekarang tinggal menghitung hari. Tapi manusia sepertinya tidak ada yang peduli.

Taliban mau dibumihanguskan AS dan sekutunya, tapi tidak pernah berhasil. Israel mau menghabisi Palestina juga tidak akan berhasil. Begitu pula yang terjadi di belahan dunia yang lain. Proses eksploitasi oleh pihak yang kuat terhadap yang lemah terjadi dimana-mana, baik karena alasan politik, ekonomi, militer maupun alasan lain.

Dunia sudah dihantui oleh krisis pangan dan energi. Pemanasan global akibat lingkungan hidup yang makin rusak telah menimbulkan ganggguan akut terhadap eco system. Ketidak seimbangan global makin mendunia dan terjadi, baik di daerah padat penduduk ataupun di kawasan yang tidak padat penduduknya.

Di wilayah sub tropis maupun di wilayah tropis, semuanya mengalami proses degradasi lingkungan hidup seperti nyaris tak terbendung. Fenomena ini hanya difahami oleh mahluk bernama manusia karena manusia dikarunia Tuhan akal.

Sayangnya, akal yang bersifat netral dikalahkan oleh nafsu. Akal sehatnya terbalut oleh serakah dan kesombongan sehingga manusia menjadi budaknya nafsu. Hegemoni politik, ekonomi dan militer menjadi didewakan dan bangsa lain tak perlu ikut-ikutan untuk bisa menjadi “hegemoni baru”, meskipun memiliki potensi untuk muncul sebagai adidaya dan digdaya.

Dunia terus berputar dan ritme perputarannya sangat ditentukan oleh faktor kemampuan manusia itu sendiri untuk menggunakan akal sehatnya bisa memandu agar manusia bisa mengakhiri kehidupannya di dunia dengan yang serba baik. Sekarang sudah memasuki tahap injury time hidup manusia di muka bumi.

Regenerasi secara alamiah tetap akan terjadi, tapi pada saatnya pasti akan total berhenti, karena regenerasi bergerak dibatasi juga oleh ruang dan waktu. Saat peluit sangkakala dibunyikan, maka kehidupan di muka bumi akan berakhir dan bagi manusia, tak mengenal umur semuanya akan berhenti beraktifitas di muka bumi.

Tidak akan ada lagi peradaban karena peradaban lama dan yang baru sekalipun, pasti akan tenggelam di telan bumi. Tahap injury time kehidupan ini sebaiknya digunakan untuk saling memuliakan, bukan untuk mengembangkan permusuhan dan peperangan karena yang menang maupun yang kalah tidak ada yang untung.

Bandingkan jika saling memuliakan, maka Tuhan menjamin bahwa semua pihak akan mendapatkan kemanfaatan bersama, yaitu berupa nilai kebaikan dan kebajikan sebelum bumi rata dengan tanah dan tak ada lagi kehidupan di muka bumi.

Mari tabungan dan investasi kebaikan kita di saat injury time ini kita perbesar dan makin berkualitas, sehingga kita tidak masuk golongan yang “merugi” di akhir kehidupan di muka bumi, bila saatnya tiba. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS