DKI Mampu Turunkan Angka Kelahiran Anak

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk di ibu kota, sekaligus mendukung percepatan program pemerintah dalam membentuk keluarga sejahtera melalui program Keluarga Berencana (KB), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi DKI Jakarta menargetkan akan ada sekitar 358.182 akseptor KB Baru pada tahun ini. Bahkan, tahun ini, kota Jakarta menjadi satu satu-satunya provinsi di Indonesia yang berhasil menurunkan angka jumlah rata-rata anak yang diperkirakan akan dilahirkan seorang wanita sepanjang usia produktifnya untuk melahirkan atau Total Fertility Rate (TFR) dari yang sebelumnya 2,2 menjadi 2,1.

Sekretaris Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana DKI Jakarta, Iksan Khatib mengatakan, Jakarta juga merupakan provinsi kedua setelah Yogyakarta, yang dilihat dari pertumbuhan manusianya sedikit. “Kalu dilihat dari tingkat kelahirannya rendah. Tapi pertumbuhan transmigrasi yang banyak,” ujar Iksan, Jumat (21/10).

Diungkapkan Iksan, tahun 2010 lalu, dari target 344.029 akseptor peserta KB baru, dapat melayani sebanyak 439.723 akseptor. Diharapkan untuk tahun ini, pencapaiannya juga bisa melampaui target seperti tahun sebelumnya. Terlebih, telah tersusun Peraturan Gubernur No 162 tahun 2010 tentang penyelenggaraan KB yakni, pelayanan KB gratis di puskesmas kecamatan dan kelurahan, RSUD, serta rumah sakit yang dirujuk.

Ia juga menyebutkan, tahun ini telah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan 13 rumah sakit dan klinik selama tahun ini untuk program KB. Ke-13 rumah sakit itu yakni, RSAL Mintoharjo, RS Port Medical Center, RS Mulia Sari, Klinik Sipa Medical Center, RS Budha Tzu Chi, RS Bakti Mulia, RS Puri Mandiri, RSUP Fatmawati, RSAI Aulia, RS Bhayangkara Selapa Polri, RSUP Persahabatan, Klinik Keluarga Pisangan Baru, dan Yayasan Kusuma Buana. (audy)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS