Harga BBM Naik, Tagar #ShameOnYouJokowi Ngetrend di Twitter

Loading

Tagar #ShameOnYouJokowi menjadi TTI, usai Jokowi mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi.

Tagar #ShameOnYouJokowi menjadi TTI, usai Jokowi mengumumkan kenaikan BBM bersubsidi.

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Selang beberapa jam setelah Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, tagar #ShameOnYouJokowi kini bertengger di Trending Topic Indonesia (TTI).

Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, Senin (17/11) pukul 9 malam. Sesaat setelah itu, tagar #BBMNaik dan SPBU langsung berada di puncak TTI di Twitter. Kemudian, dari pantauan tubasmedia.com, beberapa jam setelahnya, yaitu sekitar pukul 00:30 (18/11), muncul lagi tagar #SalamGigitJari dan #ShameOnYouJokowi yang berada di peringkat ketiga dan keempat.

Tagar #ShameOnYouJokowi ini mirip dengan tagar #ShameOnYouSBY yang muncul saat UU Pilkada disahkan tanggal 26 September yang lalu.

Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi menuai reaksi pro dan kontra dari kalangan masyarakat seperti yang tercermin di media sosial Twitter dan Facebook. Berbagai meme pun bermunculan. Misalnya ada yang mengutip janji Jokowi ketika masa kampanye Pilpres dengan menjadikan meme berita berjudul “Terima Dukungan Tukang Ojek, Jokowi Janji Tak Cabut Subsidi BBM.”

Ada juga meme Rieke Dyah Pitaloka yang menolak kenaikan harga BBM. Rieke terlihat memegang poster bertuliskan “….Mencabut subsidi rakyat CIRI …. NEOLIB”. Dan banyak yang mengutip sikap PDI-P, sebagai partai pendukung Jokowi, yang sebelumnya sangat anti kenaikan BBM subsidi.

Namun, tidak sedikit juga yang mendukung kebijakan Jokowi. Beberapa meme yang pro kenaikan BBM juga bermunculan. Misalnya meme bertuliskan “Selamat Datang di Indonesia. Di mana rokok 16 ribu dibeli, BBM 9 ribu malah didemo.”

Ada juga meme anak sekolah yang menyeberangi sungai menggunakan jembatan tali yang berbahaya. Meme tersebut bertuliskan “Subsidi BBM untuk rakyat kecil, Tapi Rakyat yang mana ya?”

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi per tanggal 18 November 2014 pukul 00:00. Harga premium menjadi Rp 8.500 dari Rp 6.500. Sedangkan harga solar menjadi Rp 7.500 dari 5.500. Menurut Jokowi, kebijakan ini dibuat untuk mengalihkan subsidi BBM dari konsumtif menjadi produktif. Anggaran subsidi tersebut rencananya akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan program-program pro rakyat. (houtman)

CATEGORIES
TAGS