Hemofilia, Waspadai Perdarahan yang Sulit Berhenti dan Muncul Lebam!

Loading

 index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Penyakit Hemofilia merupakan kelainan pembekuan darah yang diturunkan. Terdapat dua tipe Hemofilia yakni Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII). Sedangkan, hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.

“Hemofilia dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Mereka dapat terbebani secara fisiologis, psikologis, dan juga ekonomis karena mahalnya pengobatan.” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Tubagus Djumhana Atmakusuma, Konsultan Hematologi Onkologi Medik pada Kamis (16/4).

Menurut Djajadiman Gatot, dokter spesialis anak, konsultan hematologi, hingga saat ini jumlah pasien yang sudah terdiagnosis hemofilia adalah 1.025 orang. Jadi, kalau angka kejadian di dunia satu per 1000, maka di Indonesia yang jumlah penduduknya sekitar 250 juta, diperkirakan ada 25 ribu penderitan hemofilia.

Pada umumnya, kebanyakan penderita hemofilia dalah kaum laki-laki. Sebab, lanjut Gatot, perempuan sifatnya hanya sebagai pembawa gen hemofilia. Gejala utama Hemofilia antara lain luka perdarahan yang sulit berhenti, dan sering muncul lebam di kulit anak. Untuk pengobatan Hemofilia dilakukan dengan mentransfusi faktor konsentrat sesuai tipe hemofilia yang dideritanya. (welda)

 

 

CATEGORIES
TAGS