OJK: Menutup Tahun 2014, Kinerja Pasar Modal Indonesia Semakin Baik

Loading

ojk

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Meski diwarnai berbagai peristiwa politik maupun ekonomi dalam dan luar negeri, pasar modal Indonesia tetap mengalami pertumbuhan yang menggembirakan sepanjang tahun 2014.

Kekhawatiran di awal tahun akan adanya koreksi terhadap kinerja pasar modal Indonesia dikaitkan dengan penyelenggaraan Pemilu serta adanya kebijakan serta kondisi ekonomi negara-negara besar seperti Amerika Serikat dengan pengenduran stimulus fiskalnya dan China dengan perlambatan ekonominya ternyata tidak terbukti.

“IHSG BEI melonjak hingga 21.15%, dari 4.274,18 poin pada penutupan transaksi tahun 2013 menjadi 5178 pada 29 Desember kemarin,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, Rabu (31/12/14).

Pertumbuhan IHSG BEI tersebut hanya sedikit dibawah Bursa Efek Philipina yang mencatat pertumbuhan 22,76% namun cukup jauh di atas indeks-indeks utama Bursa Efek Thailand yang hanya tumbuh 15,45%, Jepang 8,83%, Singapura 6,32%, Hongkong 2%, dan Australia 1,75%. Indeks KOSPI Korea dan KLCI Malaysia bahkan mengalami pertumbuhan negatif tahun ini, masing-masing -4,15% dan -5,28%.

Dalam periode yang sama, nilai kapitalisasi saham BEI juga tumbuh 19,9%. Pertumbuhan tersebut selain didorong oleh meningkatnya IHSG BEI juga karena adanya tambahan 19 emiten baru yang melantai di bursa dan beberapa aksi korporasi khususnya rights issue yang dilakukan 21 emiten dengan total nilai keduanya Rp 47,62 triliun.

Di tahun 2014 juga terdapat 86 emiten yang melakukan emisi obligasi korporasi dan sukuk termasuk penawaran umum berkelanjutan dengan total nilai Rp 48,04 triliun rupiah. Hingga saat ini masih terdapat 8 perusahaan yang masih dalam pipeline dengan perkiraan total nilai emisi sebesar Rp 3254,95 miliar.

“Angka-angka yang cukup meyakinkan tersebut mudah-mudahan meningkatkan optimisme kita semua dalam memasuki tahun 2015 mendatang,” tutur Nurhaida. (angga)

CATEGORIES
TAGS