BNPT Endus ISIS Gabung di Dalam Demo 4 November 2016

Loading

75860149040-bela_islam-jpgg

JAKARTA (tubasmedia.com) – Terdesaknya ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) dalam pertempuran di Mosul (Irak) dan Allepo (Suriah) membuat para jihadis kembali ke negara-masing.

Para jihadis yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) juga pulang ke Indonesia akibat keberadaan ISIS yang makin terjepit di Suriah dan Irak.

Kondisi inilah yang diwaspadai, karena para jihadis ini diduga akan melibatkan diri dalam Aksi Bela Islam yang rencananya akan digelar Jumat 4 November 2016 dan akan diikuti oleh Ormas-Ormas Islam seperti Front Pembela Islam (FPI), Front Umat Islam (FUI), Front Betawi Rempug (FBR) dan ormas-ormas Islam lainnya.

“Kami sudah lapor kepada Presiden ada sekitar 50 orang para pendukung ISIS yang sudah kembali dan yang masih di sana ada sekitar 400 orang lebih,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius usai menghadap Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (28/10).

Para jihadis ISIS ini pulang kampung karena terdesak operasi militer Pemerintah Irak yang berupaya merebut Kota Mosul. Sementara di kota Allepo, ISIS juga terdesak oleh gempuran pasukan pemerintah Suriah yang dibantu pasukan udara Rusia.

Suhardi mengakui, BNPT tidak bisa begitu saja menindak anggota-anggota ISIS yang pulang ke Indonesia. Para jihadis ini hanya membawa paham ajaran ISIS, tidak melakukan tindakan teror. “Yang dibawa paham loh, ada di dalam kepala. Kalau secara fisik berbuat (teror) kita bisa lihat dan ditindak. Tapi kalau paham kita tidak bisa,” ujar Suhardi.

Ia menyatakan saat ini BNPT, posisinya hanya dapat melakukan pengawasan terhadap pergerakan-pergerakan para teroris ini. Jika mereka terdeteksi melakukan tindakan teror, BNPT akan mengambil tindakan.

“Kita lihat tentunya dengan pendekatan yang tepat, karena tidak ada hukumnya bagi orang yang membawa ideologi teror namun tidak melakukan tindakan teror,” kata Suhardi.

Para WNI anggota ISIS ini berjihad di Irak dan Suriah demi membentuk sistem pemerintahan Islam dan penerapan hukum syariat Islam. Sejauh ini Presiden Suriah Bashar al-Assad belum bisa digulingkan oleh kelompok-kelompok Islam radikal seperti ISIS dan Al Nusra.

Para jihadis ISIS ini terkenal akan kekejamannya seperti pembunuhan, penculikan, penyembelihan, perkosaan dan perdagangan budak.

Sementara itu berdasarkan informasi yang beredar menyebutkan para pendukung ISIS ini akan bergabung dalam Aksi Bela Islam. Para jihadis yang pulang kampung ini yang berpotensi memicu kerusuhan karena mengganggap semua musuh-musuh Islam harus diperangi.

Sejumlah informasi menyebutkan ormas-ormas Islam diduga merencanakan rusuh dan sejumlah antisipasi siap dilakukan Polri :

  1. Ormas Islam berencana melakukan kerusuhan (Balai kota DKI Jakarta, Monas, Istana Negara, Bekasi, Tangerang, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat )
  2. Pelaku teror dari Sukoharjo, Solo, Klaten dan Jawa Tengah sudah menyiapkan aksi bom bunuh diri, penembakan dan pembunuhan
  3. Aksi bom dengan sasaran kedutaan-kedutaan negara asing
  4. Penyerangan ke perumahan elite atau mall apabila terjadi kerusuhan atau chaos
  5. Aksi teror akan dilakukan karena mereka sudah menulis surat pernyataan jihad
  6. Semalam mereka sudah melakukan doa bersama
  7. Mereka mengunakan transportasi darat untuk memasuki Jakarta
  8. Pada hari Senin tanggal 31 Oktober 2016, mereka sudah masuk ke wilayah Jakarta
  9. Adanya indikasi dari satuan samping yang akan melakukan cipta kondisi untuk membuat kerusuhan pada tanggal 4 November 2016
  10. Pembagaian plooting per wilayah yang terdiri dari pengabungan anggota Resintelmob Satuan I Gegana, Intel jajaran dan Paminal Korbrimob.
  11. Perintah Wakakorb agar Paminal mengamankan anggota yang melakukan pelanggaran atau terpancing emosi . (red)
CATEGORIES
TAGS