Bocah Muslimah di Hari Natal

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Perayaan Natal dihayati bukan hanya sebagai kekayaan agama, namun juga kekayaan kultural yang bisa dinikmati bersama.

Hal itu tercermin dalam perayaan Natal yang dilakukan oleh Komunitas Lintas Agama Indonesia pada Minggu (25/12). Perayaan Natal yang diselenggarakan di Jakarta itu, dihadiri oleh puluhan anggota dari berbagai agama.

Dalam suasana yang khidmat, mereka menikmati Tarian Sufi yang lekat dengan tradisi Islam, mendengar ceramah Pendeta Kristen mengenai makna Natal serta membaca puisi renungan.

Pada kesempatan tersebut, salah seorang pelopor Komunitas Lintas Agama Indonesia yang juga merupakan Dosen Bahasa dan Budaya di Swiss German University (SGU), Ahmad Gaus, membacakan Puisi dari penulis Denny JA berjudul “Bocah Muslimah di Hari Natal”.

Puisi ini mengisahkan tentang seorang bocah Muslimah yang mencari makna Natal di tengah perdebatan sosial.

Dijelaskan Denny JA, yang juga merupakan pencetus Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi itu, perayaan Natal oleh Komunitas Lintas Agama itu merupakan bentuk penghayatan akan makna Natal sebagai kekayaan kultural milik bersama.

“Tiga tahun lalu, saya menulis berdasarkan riset mengenai, betapa Natal kini juga dirayakan di Amerika Serikat oleh mereka yang bukan beragama Kristen,” ujar Denny JA dalam keterangannya, Selasa (27/12).

“Bahkan juga dirayakan oleh mereka yang tak percaya Yesus lahir pada 25 Desember dari seorang perawan,” imbuhnya.

Bagi Denny JA, Natal bisa menjadi lebih dari sekadar ibadah. Tetapi, Natal bisa menjadi wadah interaksi sosial yang dibadukan dengan budaya.

“Natal, sebagaimana juga hari besar agama lain, semakin dihayati sebagai kekayaan kultural milik bersama dan dinikmati bersama sebagai medium social gathering,” pungkasnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS