Cabai Merah Sukamantri Tembus Singapura

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CIAMIS, (Tubas) – Sektor pertanian cabai merah seluas 420 hektar di kawasan Ciamis Utara meliputi Kecamatan Sindangkasih, Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Panjalu dan Kecamatan Kawali, mampu menyerap ratusan tenaga kerja warga setempat. Selain berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat, ternyata budi daya cabai merah di Ciamis mampu mengatasi persoalan pengangguran dengan menyerap tenaga kerja.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis Ir. H. Endang Supardi, MP baru-baru ini. Dari sektor pertanian cabai merah ini, tenaga kerja yang terserap se­banyak 50 orang untuk seti­ap satu hektare lahan. “Apabila dikalikan dengan luas lahan areal pertanian cabai merah saat ini, di kawasan tersebut seluas 420 hek­tare, maka tenaga kerja yang terserap mencapai 21.000 orang. Belum lagi pekerja akan bertambah ketika panen raya tiba,” ujarnya.

Dijelaskan H. Endang, keberhasilan komoditas cabai besar merah varietas biasa, milik beberapa kelompok tani di sini mampu menjadi pemasok terbesar di Jabar. ”Ciamis mampu memasok kebutuhan pasar cabai merah sebanyak 2,5 ton dalam sehari. Cabai merah termasuk komod­itas unggulan Ciamis,” tegasnya.

Ia me­nuturkan, meski harga cabai merah terbilang fluktuatif, seperti saat ini mencapai Rp 2.000/kg, namun petani Ciamis tak akan mengalami keru­gian. Para petani telah me­lakukan kerja sama den­gan pihak swasta, seper­ti halnya dengan perusa­haan ABC, Alamanda, Bimandri, dan Amazing. Dalam kontrak kerja sama telah sepakat petani menjual dengan harga Rp 10.000/kg,sehingga walaupun harga di pasarRp2.000, dengan adanya kontrak itu para petani tidak merugi.”ujarnya.

Tembus Singapura

Camat Sukamantri, Drs.­H. Adang Drajat M.Pd mengungkapkan, komodi­tas cabai merah ini sudah bisa dinikmati warga di Dubai dan Singapura. Komoditas ter­sebut mendapat lirikan pasar luar, setelah para petani melakukan nota kesepahaman (MoU )dengan sebuah perusahaan saus ternama di Jakarta. Setiap hari 5 ton cabai dilempar ke pe­rusahaan saus tersebut de­ngan harga Rp 10.000 per kg.

Selain terkenal, kualitasnya juga cu­kup bersaing. Areal tana­man Cabe di Sukamantri sendiri mencapai 240 hek­tare dan tersebar di tiga titik, masing masing Desa Sindanglaya, Teunggeur dan Desa Caringin. “Alhamdulillah, meski pelaksanaan HKP kali ini hanya berlangsung seada­nya, tetapi kami banyak belajar bertani dari petani Sukamantri,” ungkap Asep, salah seorang peserta HKP dari Kecamatan Cigugur.

Bupati Ciamis, H. Eng­kon Komara mengaku bangga dengan tangan-tan­gan dingin petani di daerah kelahirannya itu. Saat membuka kegiatan HKP itu, Engkon mengharapkan agar para peserta HKP tidak melewatkan kesem­patan untuk melakukan studi banding di daerah ini. Selain cabai, masih ba­nyak komoditas pertanian lain yang sukses dikem­bangkan di sini. Jadi momen HKP bisa diman­faatkan untuk belajar. (mamay)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS