Cikeas, Namamu Kini Tercemar

Loading

Oleh: Sabar Hutasoit

Sabar Hutasoit

Sabar Hutasoit

CIKEAS adalah sebuah desa di ujung timur Jakarta. Nama desa ini belasan tahun silam medadak terkenal. Apa pasal, karena salah seorang warganya, yakni Jenderal Susilo Bambang Yudhoyo yang kemudian dikenal dengan sapaan SBY, terpilih menjadi orang nomor satu di negeri tercinta ini.

Maka tak ayal, Cikeas sejak itu menjadi buah bibir dan akses jalan dari dan ke Cikeas-pun dibenahi. Putaran lalulintas di gerbang masuk Cikeas juga tidak sembarang lagi dibuka dan gerbang masuk desa Cikeas-pun setiap saat mendapat pengawalan. Cikeas terkenal karena seorang warganya terpilih jadi presiden.

Bahkan saking terkenalnya, menyebut nama Cikeas di kalangan masyarakat, identik dengan presiden sehingga tidak jarang, jika ingin jual tampang, jika ada seseorang bertanya kepada temannya misalnya dari mana ?, dijawabnya baru saja dipanggil ke Cikeas. Ada kebanggan tersendiri menyebut Cikeas.

Tapi kini, nama Cikeas seolah tercemar. Cikeas yang dulu lokasi rumah kediaman presiden dengan keluarganya, kini berubah sebutan menjadi sarang beberapa orang yang terlibat dalam kasus korupsi yang sedang marak di dalam negeri.

Dari hari ke hari informasi soal keterlibatan Cikeas dalam serangkaian kasus korupsi terus mencuat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Mulai kasus suap SKK Migas hingga proyek Hambalang. Nyanyian tentang keterlibatan kelompok Cikeas dalam kasus korupsi semakin nyaring terdengar.

Apalagi di akhir masa jabatan SBY sebagai presiden, sejumlah pihak yang di bawah sumpah memberikan kesaksian di Pengadilan Tipikor, Jakarta mengaitkan peran Cikeas dalam serangkaian kasus korupsi.

Sebut saja misalnya terdakwa Dedy Kusdinar dalam kasus proyek Hambalang di Pengadilan Tipikor Jakarta dan mantan Direktur Marketing Permai Grup Mindo Rosalina Manulang, keduanya menginformasikan tentang keterlibatan pihak Cikeas dalam kasus Hambalang.

Apa yang diungkapkan Rosa tentang keterlibatan Cikeas dalam kasus Hambalang bermula dari keterangannya terkait pihak-pihak yang bermain dalam proyek Hambalang. Menurutnya terdapat empat kubu dalam proyek tersebut yakni Nazaruddin, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng dan Bu Pur.

Mendengar celoteh Rosa tentang bu Pur, kontan pengacara Deddy Kusdinar Syamsul Huda bertanya kepada Rosa siapa bu Pur. Rosa tegas dan lugas menjawab; bu Pur adalah Kepala Rumah Tangga Cikeas.

Akan tetapi, sebelumnya nama keluarga SBY sudah dikaitkan dalam kasus suap SKK Migas. Nama Ibas Yudhoyono sudah lebih dulu mencuat saat persidangan terdakwa Simon Tanjaya. Hakim membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Devi Ardi, pelatih golf Rudi Rubiandini yang menyebutkan Direktur Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaithong memiliki jaringan hingga ke Istana, DPR dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Namun pihak Istana melalui juru bicara presiden dengan tegas membangtah seluruh tuduhan yang menyebut keterlibatan Cikeas. Pihak Istana mengatakan kalau bu Pur itu hanyalah kenalan dekat SBY, sementara Anas Urbaningrum menyebut kalau bu Pur adalah benar orang di lingakaran Cikeas dan tinggal di rumah keluarga SBY. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS