Citamiang Jalan Alternatif Atasi Kemacetan jalur Puncak

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

BOGOR, (Tubas) – Pekerjaan membuka jalan Citamiang sebagai ruas jalan alternatif yang menghubungkan Desa Cilember dengan Masjid Atta’awwun melalui Desa Tugu Utara, kini sudah tembus. Pembukaan jalan dengan menggunakan satu unit alat berat itu dilakukan Pemdes Tugu Utara sejak sepekan lalu.

Proses pembukaan jalan sepanjang satu kilometer tersebut, harus melewati medan yang cukup berat karena harus membelah bukit Citamiang, areal perkebunan teh Ciliwung, tebing curam dan melebarkan jembatan. Meski masih tanah merah namun jalur Citamiang mulai bisa dilalui kendaraan roda dua. Pengendara mobil masih harus bersabar menunggu pengaspalan dan pembangunan satu unit jembatan yang diserahkan kepada Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP).

Kades Tugu Utara H. Jajat Sudrajat kepada tubasmedia.com, di kantornya, pekan lalu, menjelaskan pembukaan jalan Citamiang sudah lama direncanakan seiring turunnya dana bantuan program infrastruktur Rp 50 juta dari APBD Kabupaten Bogor untuk setiap desa.

“Sebetulnya bantuan Rp 50 juta dari dana infrastruktur masih sangat kurang, karena anggaran untuk pembukaan jalan Citamiang menelan biaya Rp 800 juta. Kekurangannya Rp 750 juta dikumpulkan dari swadaya masyarakat,” katanya. “Pembukaan jalan Citamiang selain bisa meningkatkan perekokomian warga juga dapat membantu mengurangi kemacetan di jalan raya puncak,” ungkap Jajat.

Guna mengembalikan hijaunya jalur yang baru dibuka, Pemdes Tugu Utara dalam waktu dekat akan melakukan penghijauan. Rencananya lebih dari 1.000 pohon akan ditanam di kiri dan kanan sepanjang jalan tersebut. “Secepatnya penghijauan juga harus dilakukan. Mengingat, kondisi tanah yang baru digali memerlukan penyangga, hal ini dilakukan guna mengembalikan kawasan Citamiang agar tetap hijau,” ujarnya. (syamsul/sukron)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS