Dampak Kenaikan BBM Pengusaha Gulung Tikar, Buruh Menganggur

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BOGOR, (TubasMedia.Com) – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor, Erik Suganda kecewa dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM. Dia memprediksi sejumlah perusahaan di Kota Bogor akan kolaps, pengusaha gulung tikar dan buruh nganggur. “Oke kalau memang harus naik, silakan. Tapi jangan sekarang, kami dari kalangan pelaku dunia usaha dalam kondisi rumit,” ujar Erik.

Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun ini saja, sambung Erik, baru 10 persen dari total pengusaha yang melaksanakan. Jadi akan semakin hancur perekonomian di tingkat menengah ke bawah akibat kenaikkkan BBM. “Kami sudah mengajukan penangguhan ke gubernur Jawa Barat UMK tahun 2013 dan terpaksa perusahaan gunakan UMK tahun 2012. Itulah mampunya dari pada perusahaan tidak berproduksi” kata Erik.

Kekecewaan juga disampaikan Caleg DPR dari PDIP daerah pemilihan Jabar V, Indra PS yang menilai kenaikan BBM hanya akan menambah penderitaan rakyat. Sebab kebijakan itu memberi dampak langsung pada kenaikan seluruh harga kebutuhan pokok.

“Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM sebagai kebijakan instan yang tidak efektif. Pasalnya, ada solusi yang lebih cerdas dalam upaya membantu masyarakat dalam himpitan ekonomi yang makin parah,” katanya

Menurut Indra pemerintah semestinya berani merevisi serta bekerja secara optimal memanfaatkan penerimaan pajak, dengan melakukan pencegahan kebocoran penerimaan anggaran negara. Caraya dengan membasmi mafia pajak.

Setelah harga BBM naik, hampir seluruh pasar di Kota Bogor pasokan daging sepi pasokan. Para pedagang menduga pembeli daging juga akan sepi. Di sentra penjualan daging sapi, daging masih numpuk. “Pembeli haya 30 persen yang datang, itu pun para pedagang baso sementara dari rumah tangga bisa dihitung dengan jari,” kata Udin, pedagang sapi di Pasar Anyar. Ibu rumah Ny. Tuti biasanya membeli daging tiga kali seminggu sekarang menghemat cukup sekali dan menu diganti dengan tempe.

Keluhan juga datang dari para sopir angkot trayek Pasar Anyar-Salabenda, Kota Bogor. “Hari ini saja saya ribut lima kali dengan penumpang. Habisnya ada penumpang yang tidak mengerti ongkos saya naikan seribu. Mereka beralasan minta bukti keputusan wali kota tentang kenaikan ongkos angkot. Memang salah saya SK wali kota lupa saya tempelkan diangkot,” kata Mahmud.

Sementara itu dari Waingapu dilaporkan, kenaikan BBM di Kabupaten Sumba Timur, NTT telah memdongkrak harga bahan bangunan seperi semen, seng dan juga melambungkan harga sembako.Warga masyarakat mengeluhkan kenaikan harga tersebut dan mengharapkan Pemkab setempat segera turun tangan melakukan pengawan untuk menghindari terjadinya penimbunan barang. (dadang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS