Demokrat Hancur Lebur di Tangan SBY, Selain Itu SBY Disebut Langgar Manajemen PD

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat meminta Partai Demokrat segera menggelar kongres luar biasa. FKPD menilai Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) gagal memimpin partai selama dua periode.

“Bapak Ketua Umum, dalam hal ini Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, selama menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam dua periode tahun 2014 dan tahun 2019 dinyatakan gagal,” ujar pendiri Partai Demokrat (PD), Henkcy Luntungan, saat konferensi pers di gedung TBS9, Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2019).

Mereka yang menggelar konferensi selain Hengkcy ialah Subur Sembiring, Murtada Sinuraya, Akbar Yusuf Siregar, Suryadi, Sahat Saragih dan Mustika Karim.

Henkcy menilai elektabilitas PD merosot di bawah kepimpinan SBY. Dia menjabarkan, pada periode pertama, jumlah suara PD semula 20,40 persen lalu turun menjadi 10,19 persen. Dia juga menyebut jumlah suara PD turun pada periode kedua kepemimpinan SBY, dari 10,19 persen menjadi 7,7 persen. “Artinya, dua kali ketinggalan kelas,” ujarnya.

Lebih lanjut, Henkcy menyebut SBY melanggar atau menjalankan manajemen PD dengan melanggar beberapa kriteria. SBY dinilai telah melanggar AD/ART partai dalam kongres di Bali pada 2013 dan Surabaya pada 2010.

Selain itu, SBY disebut telah menjadikan PD sebagai partai dinasti. Bahkan SBY dianggap menyebarkan kabar bohong terkait pendiri dan deklarator partai.

“Telah menyampaikan kabar bohong tentang pendiri dan deklarator juga seluruh kader Partai Demokrat atas berdirinya Partai Demokrat sehingga Bapak SBY mencoba menjadikan Partai Demokrat menjadi partai tokoh dan dirinya menjadi tokoh Partai Demokrat sebagai pemilik Partai Demokrat,” terangnya.

Henkcy menegaskan SBY bukanlah pendiri PD. Dia menyebut PD justru hancur di bawah kepemimpinan SBY. Maka itu, FKPD meminta partai menggelar kongres luar biasa.

“Perlu saya sampaikan bahwa konpers ini kami lakukan setelah kami berkonsultasi dengan kepada senior pendiri Demokrat untuk mendapat arahan petunjuk dan kesepakatan. Beliau-beliau adalah Bapak Vence Rumangkang, Subur Budhisantoso, Umar Said, Max Rompas, Achmad Mubarok, Ricky Sofyan, Max Sopacua, Wayan Sugiana, Achmad Torix,” jelasnya.

“Karena memang PD ini sudah hancur lebur. Artinya, Pak SBY sudah tinggal kelas 2 kali. Kalau orang yang sudah tinggal kelas 2 kali, kita pertahankan atau tidak? Masa sih kita pertahankan terus. itu kira-kira permintaan evaluasi daripada pendiri dan deklarator ini,” ujarnya.

Ketua DPP PD Ferdinand Hutahaean menyebut mereka yang mengatasnamakan FKPD merupakan orang-orang yang tak punya hak suara untuk mengevaluasi kepemimpinan SBY. Henkcy cs disebut hanya memperalat nama ‘Forum Pendiri’ karena yang punya hak suara untuk menggelar evaluasi ialah pengurus DPD dan DPC. “Forum pendiri ini tidak ada dalam AD/ART,” tegas Ferdinand saat dihubungi terpisah.

Ferdinand Hutahaean menyebut Sahat Saragih sebetulnya tak patut bicara soal suara partai karena rekam jejak pribadi. Menurutnya, Sahat saat maju sebagai caleg DPR RI daerah pemilihan Sumatera Utara hanya mendapat 2 ribuan suara.

“Jadi lebih baik Sahat agar mengevaluasi dirinya sendiri terlebih dulu sebelum mengevaluasi pihak lain, apalagi SBY sebagai ketua umum yang telah mampu mempertahankan eksistensi partai ini di sela beliau harus mendampingi almarhum Ibu Ani yang sedang sakit waktu kampanye,” ucap dia.(red)

CATEGORIES
TAGS