Depok belum Terapkan Pembatasan BBM

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

DEPOK, (Tubas) – Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kota Depok belum akan menerapkan pembatasan BBM bersubsidi pada April mendatang. “Teman-teman Hiswanamigas Kota Depok hingga kini mempertanyakan kejelasan dan teknis penerapannya di lapangan,” kata Ketua Hiswanamigas Kota Depok, Muhammad Athar Susanto, Sabtu (19/2).

Menurut Athar, kejelasan pembatasan BBM tersebut sangat diperlukan untuk mengindari terjadinya kericuhan saat diberlakukannya pembatasan BBM. Contohnya, apakah adanya pemisahan tempat pengisian bensin antara kendaraan BBM bersubsidi dengan kendaraan yang menggunakan pertamax. Selanjutnya adalah diperlukan petugas khusus atau tidak pada saat pemberlakukan pembatasan BBM.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pembatasan pemakaian BBM bersubsidi itu akan diberlakukan pada wilayah perkotaan atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang jumlah penjualan pertamaxnya tinggi. Contohnya SPBU di Jalan Margonda, Cinere, Cibubur, dan Jalan Raya Bogor.

Sementara itu, Shift Leader SPBU 34-16402 di Jalan Raya Margonda, Robian menyatakan bahwa penjualan pertamax di SPBUnya mengalami kenaikan sejak November 2010. Awalnya dari tiga ton per hari menjadi lima sampai enam ton per hari. Namun penggunaan premium tetap stabil, yakni 30.000 liter per hari.

Rubian menyatakan bahwa di SPBU telah memisahkan tempat pengisian pertamax dengan premium. Oleh karena itu bila diberlakukan pembatasan SPBU maka sudah siap.

Oleh pengamat perminyakan Dr Kartubi Kebijakan pembatasan BBM subsidi ini secara substansi merupakan kebijakan yang salah dan tidak tepat. Kebijakan ini tidak perlu diteruskan dan harus dibatalkan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS