Desa Lolong Jadi Tujuan Wisata Alam di Pekalongan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

DESA WISATA - Wisatawan saat menikmati arung jeram di Sungai Singkarang, Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar yang oleh Bupati Pekalongan Drs H.Amat Antono MSi, ditetapkan untuk dijadikan desa wisata. (tubas/ojan)

KAJEN, (TubasMedia.Com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan, berupaya agar Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar dan sekitarnya yang kini mulai dikenal sebagai tujuan wisata alam, utamanya arung jeram dan lintas alam, bisa mendatangkan wisatawan yang banyak.

“Desa dengan pemandanganya yang indah serta aliran sungainya yang menawan, sangat cocok untuk arena arung jeram. Kondisi jeram dan debit air Sungai Singkarang ini berada di level 4. Para pencinta arung jeram berpandangan, bahwa kondisi jeram di sungai ini tidak terlalu sulit, tetapi juga tidak terlalu mudah untuk ditaklukkan,” kata Bupati Pekalongan, Drs H.Amat Antono MSi saat berada di Kajen, baru-baru ini.

Sungai Singkarang di Desa Lolong, berada di kawasan yang kondisi alamnya masih terjaga. Sejumlah satwa, seperti kera,burung elang masih sering menampakkan diri dan tidak merasa terusik oleh aktivitas manusia. Selain itu, desa ini juga merupakan produksi buah durian.

“Jadi sambil berwisata arung jeram, bisa menikmati buah durian lokal. Di Desa Lolong terdapat dua ribuan pohon durian dengan hasil 5 ribu kwintal per panen setiap tahunnya,” ujar Antono.

Menurut Antono, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Pekalongan guna menggenjot kedatangan wisatawan, di antaranya melalui media internet dan brosur. Pihaknya juga telah memperbaiki fasilitas peristirahatan, maupun sarana pendukungnya.

”Kami sudah membuat fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) maupun tempat untuk ganti pakaian di daerah hilir. Memang kita akui, untuk pengembangan agak sulit karena daerah ini merupakan taman nasional. Kita tidak bisa sembarangan menebang atau membangun sesuatu,” papar Antono yang mengaku tahun ini Desa Lolong mulai ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata.

Khusus untuk arung jeram, kata Antono, Pemkab telah mengucurkan dana Rp190 juta yang digunakan untuk kelengkapan sarana prasarana dari obyek tersebut. Bagi wisatawan arung jeram selain dapat menikmati deburan air sungai, juga dapat menikmati keindahan jembatan Lolong. Jembatan yang dibuat sekitar tahun 1940 an ini merupakan peninggalan zaman Belanda yang juga oleh Ebiet G Ade pernah dijadikan sebuah judul lagu ciptaanya. (ojan/gus)

TAGS

COMMENTS