Digitalisasi Pasar Kuliner Pratistha Harsa, Cegah Peredaran Uang Palsu

Loading

BANYUMAS, (tubasmedia.com) – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas, Titik Pujiastuti, SH,MPd beserta pengelola Pasar Pratistha Harsa, Naryati menghadiri launching ‘’Digitalisasi Pasar Kuliner Pratistha Harsa’’, Sabtu 31 Desember 2022 di pasar kuliner Pereng.

Acara dibuka Deputi EGM KCU Purwokerto PT Pos Indonesia (Persero), Nurcahya Budi Hartana dengan pemotongan pita bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banyumas, Titik Pujiastuti.

Turut bergabung, perwakilan pedagang dan pengurus paguyuban pedagang Pratistha Harsa Kabupaten Banyumas yang dilanjutkan dengan mencoba bertransaksi QRIS Pos di salah satu kios Riz Food di pasar kuliner.

Pada kesempatan itu, Deputi EGM KCU Purwokerto memperkenalkan aplikasi POSPAY dan QRIS POS dengan segala keunggulan dan manfaatnya bagi pedagang pasar kuliner. POSPAY adalah platform/channel digital berbasis rekening Giropos yang dapat digunakan untuk akses layanan transaksi keuangan maupun layanan PT Pos Indonesia (Persero) lainnya secara mandiri melalui smartphone.

QRIS POS adalah cashless society yang disiapkan sebagai cara bayar bagi pedagang yang terkoneksi dengan aplikasi POSPAY.

Pasar Digital merupakan program dari Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam rangka menekan inflasi ekonomi di Kabupaten Banyumas. Pasar manis dijadikan pilot project untuk penerapan sistem jual beli menggunakan QRIS. Pasar Pratistha Harsa adalah pilot project kedua yang digarap KCU Purwokerto PT Pos Indonesia (Persero) dalam penerapan QRIS Posnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Titik Pujiastuti mengatakan bahwa masih banyak pasar di Kabupaten Banyumas manual dalam bertransaksi jual beli.

Harapannya nanti semua pasar yang ada di Banyumas bisa menjadi pasar digital sehingga bisa meminimalisir peredaran fisik uang di pedagang pasar kuliner, mengurangi kemungkinan adanya uang palsu dan tindak kejahatan perampasan dan pencopetan karena terlalu banyak membawa uang saat pulang berjualan. (john ph/nas sibarani)

 

 

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS