Diklat Tenaga Kerja Industri Garmen Tetap Terlaksana

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kegiatan Pendidikan dan Latihan (Diklat)  bagi para pekerja pabrik tekstil dan garmen, tetap dilakukan kendati dalam masa pandemi.

Namun kegiatan diklat itu hanya dilakukan di lokasi pabrik dan hanya pada industri yang sudah memegang izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) yakni perusahaan yang berdisiplin menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

Hal itu dikatakan Kepala Balai Pendidikan dan Latihan Industri (BDI) Jakarta, Hendro kepada wartawan kemarin di ruang kerjanya.

‘’Selama pandemi dan hingga kini, pelaksanaan diklat hanya diselenggarakan di lokasi pabrik karena di lokasi pabrik yang sudah memiliki IOMKI itu, sudah terjamin kalau pencegahan penularan Covid-19 sudah dapat diterapkan. Jadi diklat belum bisa kami pusatkan di tempat ini. Mudah-mudahan ke depan covid-nya sudah hilang jadi diklat bisa kembali kita selenggarakan disini,’’ kata Hendro.

Namun dikatakan bahwa tidak semua permintaan pabrikan untuk melakukan diklat dapat dipenuhi karena keterbatasan dana. Padahal katanya, cukup banyak permintaan dari kalangan industri garmen untuk diklat.

‘’Surat permohonan diklat setiap saat ada yang masuk ke kami,’’ terang Hendro sembari memperlihatkan beberapa surat permohonan pengusaha industri garmen.

Dalam surat permohonan itu terlihat jumlah tenaga kerja yang akan diberi pendidikan dan latihan sangat bervariasi ada yang 100, 200, 500 bahkan ada yang jumlahnya 3.000 orang.

Sebelumnya, Hendro mengatakan pada dekade 2022, BDI Jakarta telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk  menyelenggarakan diklat di sektor industri otomotif dan logam.

Namun disebut, diklat untuk sektor otomotif belum dapat terlaksana karena masih dalam persiapan, tapi untuk sektor logam sudah terlaksana, khususnya bidang pengelasan (welding).

Sampai dengan akhir tahun 2022, katanya, diklat khusus welding sudah terprogram. Ditargetkan sampai akhir tahun sedikitnya 4.000 tenaga kerja welding sudah selesai mengikuti diklat. (sabar)