Diperlukan Upaya Memperdalam Struktur Industri Pangan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Prof Dr Ir Atih Surjati Herman MSc bersama suami dan para pejabat eselon satu Kementerian Perindustrian (tubasmedia.com/sabar hutasoit)

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah akan melakukan pengembangan rantai pasokan bahan baku, industri pengolah dan pasar sebagai pelanggan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang sehat dan berkeadilan.

Peneliti Utama Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Prof Dr Ir Atih Surjati Herman MSc mengatakan, untuk itu diperlukan upaya memperdalam struktur industri pangan, baik ke hulu maupun ke hilir agar terbentuk rumpun industri yang sehat dan kuat.

“Hilirisasi industri berbasis sumber daya alam sendiri sangat penting untuk Indonesia karena pertumbuhan industri tumbuh mencapai 6,8% dibandingkan tahun lalu sebesar 6,2%. Ke depan pada 2013, pertumbuhan industri akan mencapai diatas 7,0%,” kata Atih dalam acara pengukuhan dirinya sebagai Profesor di Kemenperin, Jakarta, Senin (13/8).

Atih menjelaskan, industri pangan sebagai inti dari rantai pasokan Industri Kecil Menengah (IKM) agro saat ini masih didominsi oleh industri berskala mikro yang mencapai 93,77% dari total IKM pangan yang ada.

Menurutnya, masalah yang paling krusial yang membebani daya saingnya adalah masih belum cukupnya penerapan sanitasi dan higiene yang menjamin keamanan produk yang dihasilkannya.

“Masih banyak dijumpai penggunaan bahan baku berkualitas rendah, kondisi proses yang kurang memadai, penggunaan peralatan yang tidak memenuhi persyaratan kebersihan, kemasan dan packing yang tidak tepat, serta penyimpanan dan penanganan produk dalam distribusi dan pemasaran ritel yang kurang baik,” ujarnya.

Sulitnya memperoleh bahan baku yang konsisten baik dalam jumlah maupun mutu mengakibatkan mudahnya IKM agro berganti pemasok. Sementara petani juga mempunyai resiko tinggi karena tidak ada jaminan harga bagi hasil panennya.

Untuk itu, menurut Atih, kelembagaan pasar sebagai anggota rantai pasokan paling hilir perlu dilibatkan dalam pengembangan IKM agro untuk memelihara akses pasar. Kelembagaan itu diantaranya dalam bentuk koperasi atau asosiasi usaha sejenis.

“Kelembagaan pasar dimaksud adalah untuk pasar dengan kebutuhan terukur, termasuk di dalamnya antaralain asosiasi industri, jaringan swalayan, asosiasi perhotelan dan asosiasi eksportir,” jelasnya.

“Hal itu harus dikembangkan secara langsung dari kelembagaan yang terlibat dalam rantai pasokan termasuk IKM agro,” katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS