Dua Penembakan Di Arab Saudi Tewaskan Sembilan Orang

RYADH, (tubasmedia.com) – Sedikitnya sembilan orang tewas dalam dua kasus penembakan terpisah yang terjadi di Arab Saudi.

Dalam insiden pertama pada hari Senin, orang-orang bertopeng bersenjata menewaskan sedikitnya lima orang di kota Dalwah, daerah Syiah di bagian timur Arab Saudi.

Pada hari Selasa kembali terjadi baku tembak yang diyakini terkait dengan serangan pertama, dua tersangka militan dan dua polisi Saudi tewas dalam peristiwa kedua yang terjadi di Buraydah, utara Riyadh.

Kaum muslim Syiah sendiri, yang populasinya kurang dari 15% dari bangsa mayoritas Sunni, saat ini tengah merayakan festival Asyura.

Serangan pertama yang terjadi hari Senin terjadi di Dalwah di distrik Ahsa, salah satu pusat untuk Muslim Syiah. Menurut kesaksian saksi mata di tempat kejadian, setidaknya tiga penyerang menembakkan senapan mesin dan pistol ke arah kerumunan orang yang meninggalkan gedung tempat upacara telah berlangsung, kata juru bicara petugas kepolisian Ahsa.

Setidaknya 15 orang telah ditangkap sehubungan dengan peristiwa penembakan. Seorang warga dari Provinsi Timur, Nasima al-Sada, kepada Agence France-Presse: “Ini sangat mengejutkan karena itu adalah pertama kalinya, kami sangat terkejut.”

Dewan tertinggi ulama Sunni Arab Saudi mengutuk serangan itu, dengan mengatakan: “Musuh-musuh agama kamki dan tanah air kami bertujuan untuk menyerang persatuan dan stabilitas kami.”

Dalam rincian dari penyerangan kedua, Saudi Press Agency mengatakan bahwa selain orang meninggal, dua petugas keamanan lainnya juga terluka.

Kementerian dalam negeri mengatakan baku tembak kedua dimulai ketika petugas berusaha menangkap tersangka diyakini terlibat dalam insiden sebelumnya yang terjadi pada hari Senin.

Muslim Syiah telah lama mengeluhkan marjinalisasi yang dilakukan oleh keluarga kerajaan Sunni, dengan Provinsi Timur, di mana sebagian besar Syiah di negara ini tinggal, melakukan serentetan protes yang terjadi di Musim Semi Arab.

Pemerintah Saudi menyangkal tuduhan bahwa mereka telah melakukan diskriminasi dan menyalahkan Iran karena mengaduk ketidakpuasan warga Syiah yang berada di Arab Saudi. Seperti diketahui kaum muslim Syiah di negara Iran adalah mayoritas yang menjadi alas an Arab Saudi melontarkan tuduhannya kepada Iran. (Rizal Surya Pratama)