Dwi Tunggal Soekarno – Mohammad Hatta

Loading

Oleh: Edi Siswojo

Mohammad Hatta - Soekarno

Mohammad Hatta - Soekarno

INDONESIA negara pahlawan. Semua kota besar dan kecil memiliki taman makam pahlawan. Belum terhitung pahlawan yang disemayamkan di pemakaman umum di berbagai pelosok desa dan dusun. Siapa saja bisa jadi pahlawan kusuma bangsa.

Dwi tunggal Soekarno – Mohammad Hatta, proklamator, presiden dan wakil presiden pertama Indonesia, pekan lalu, dianugerahi Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden No. 83/TK/2012.

Penganugerahan itu disebut sebagai tonggak sejarah penegasan pemerintah terhadap pengakuan, penghormatan, penghargaan dan ucapan terimakasih atas perjuangan, pengorbanan, jasa dan pengabdian Bung Karno dan Bung Hatta. Juga menandai dihapuskannya stigma negatif terhadap diri Bung Karno.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya penganugerahan itu mengajak kita semua untuk meninggalkan stigma negatif yang mungkin masih melekat terhadap kedua bapak bangsa itu. “Jasa, perjuangan, pengorbanan dan pengabdian keduanya jauh melampaui dan lebih besar dibanding kekurangan dan kelemahan keduanya,” katanya.

Stigma negatif Bung Karno muncul berkaitan dengan ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1967 yang mencabut kekuasaan pemerintahan Presiden Soekarno dan pengangkatan Jenderal Soeharto sebagai pejabat presiden. Mulai saat itu proses desoekarnoisasi dilakukan sebagai strategi politik–Presiden Soeharto–penguasa Orde Baru.

Maka, tidak berlebihan kalau ada orang yang bertanya mengapa penganugerahan Pahlawan Nasional diberikan kepada dwi tunggal Soekarno – Mohammad Hatta dan baru sekarang dilakukan? Bukankah Bung Karno dan Bung Hatta telah dianugerahi sebagai Pahlawan Proklamator yang hakekatnya juga Pahlawan Nasional. Upaya penghapusan stigma negatif Bung Karno lebih elok kalau dilakukan melalui ketetapan MPR yang mencabut Tap MPRS No.XXIII/MPRS/1967.

Memang, negara–pemerintah–berhak menganugerahkan Pahlawan Nasional kepada siapa saja yang dinilai tepat telah berperan, berjasa dan berkorban dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tapi, peran, jasa, dan pengorbanan sebagai proklamator hanya milik Soekarno – M. Hatta Proklamator yang memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Tak terbantahkan juga peran, jasa dan pengorbanan dwi tunggal bangsa bersama pendiri bangsa yang lain telah meletakkan dasar yang kuat dan memberi arah yang jelas bagi perjalanan bangsa Indonesia berlandaskan Pancasila. I love You Bung Karno – Bung Hatta ! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS