Tahun 2018, Ekspor Kendaraan Komersial Dipatok 35 Ribu Unit

Loading

MENINJAU – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi meninjau kabin bus elektrik Mobil Anak Bangsa pada Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, 1 Maret 2018. (tubasmedia.com/ist)

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Industri otomotif nasional semakin mengoptimalkan kapasitas dan kualitas produksinya guna memenuhi kebutuhan konsumen baik di pasar domestik maupun ekspor. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya produksi dan penjualan kendaraan jenis truk dan bus.

“Pada tahun 2017 produksi bus dan truk mencapai 93 ribu unit dengan penjualan sebanyak 89 ribu unit, naik cukup pesat dibanding tahun 2016 untuk produksi dan penjualannya sebesar 70 ribu unit,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan acara GAIKINDO Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta.

Bahkan, Menperin menargetkan, ekspor kendaraan komersial tersebut dapat menembus hingga 35 ribu unit pada tahun 2018, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 27 ribu unit.  “Kami optimistis bisa tercapai, karena industri mobil niaga di Tanah Air cukup maju,” ujarnya.

Untuk itu, Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) atas terselenggaranya GIICOMVEC 2018 yang mengusung konsep business to business (B to B). Diharapkan pameran ini mampu menarik investasi otomotif di Indonesia.

“Ini pertama kalinya Gaikindo mengkonsentrasikan kendaraan komersial kepada publik, menunjukkan kemampuan industri kendaraan komersial nasional. Tentunya pemerintah akan mendukung,” tuturnya.

Menperin menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperkuat basis industri kendaraan komersial terutama untuk angkutan niaga, serta meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri melalui penguatan struktur industri pada rantai nilai serta perbaikan infrastruktur industri.

“Saat ini momentum yang tepat karena semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional yang didorong oleh pulihnya perekonomian global dan berjalannya reformasi struktural di dalam negeri secara komprehensif,” paparnya.

Lebih lanjut, membaiknya harga komoditas serta industri mining, ikut pula mendorong peningkatan pasar produk kendaraan komersial di Indonesia. “Penjualan commercial truck yang naik, artinya barang dan ekonomi kita bergerak,” imbuhnya.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyampaikan, pameran khusus kendaraan komersial ini didorong atas tingginya permintaan terhadap mobil niaga di dalam negeri. “Untuk itu, Gaikindo merasa perlu dan tepat untuk menghadirkan GIICOMVEC pada tahun ini yang diharapkan semakin mendorong produktivitas kendaraan komersial nasional,” jelasnya.

Melalui pameran ini, dia pun mengharapkan, industri kendaraan komersial di Tanah Air dapat semakin tumbuh dan berkembang. Namun demikian, perlu didukung dengan kebijakan pemerintah yang mampu mendorong peningkatan produksi dan penjualan kendaraan komersial tersebut.

“Penjualan truk naik 45 persen, pikap enam persen dan double cabin 44 persen. Ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Ekspor pada 2017 tercatat 27.358 unit atau naik sembilan persen dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.

GIICOMVEC 2018 yang digelar pada tanggal 1-4 Maret 2018 ini, diikuti sejumlah perusahaan kendaraan komersial, di antaranya Daihatsu, Hino, Isuzu, Iveco, Mercedes-Benz, Mitsubishi Fuso, Mitsubishi Motors, Suzuki, Sokonindo, UD Truck, United Tractors, Toyota dan Volvo. Bahkan, menampilkan juga bus listrik yang diproduksi oleh Mobil Anak Bangsa (MAB).

Kemudian, terdapat pula industri karoseri, antara lain Adiputro, Laksana, Shinmei, Sugity Creatives, Trubo Engineering serta industri pendukung lainnya seperti ADR Group, Alcoa wheel, Astra otoparts, BG Product, Dunlop, Esmak Makine, Evalube, Gajah Tunggal, Goodyear, Himawan Putra, Pro7 Auto Lighting. (ris)

CATEGORIES
TAGS