Elit Politik Asyik Berputar di Zona Kenyamanan

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

LIMA belas tahun sudah hidup dalam efoporia demokrasi dan jangan lagi katakan bahwa bangsa ini sedang belajar berdemokrasi. Sekarang adalah saatnya bekerja membangun Indonesia yang lebih sejahtera dan damai. Akhiri zaman menikmati kenyamanan sendiri sebagai elit politik yang betah hidup di zona nyaman dalam lingkungan kekuasaan.

Bangsa dan negara ini menuntut agar para elit politik di negeri ini mulai mendedikasikan diri dengan penuh tanggungjawab menjalankan tugas negara dan bukan lagi sekedar melaksanakan tugas partai ketika sudah menjabat sebagai presiden, menjadi menteri pembantu presiden, menjabat sebagai anggota MPR/DPR/DPD dan diangkat sebagai gubernur/bupati/walikota. Dedikasikan untuk menjawab tantangan dan perubahan zaman.

Mengabdi untuk kepentingan rakyat agar kesejahteraannya makin hari makin bertambah baik. Mengayomi seluruh rakyat. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh rakyat agar dapat mengenyam pendidikan dengan baik dan menikmati pelayanan kesehatan yang memadai.

Lebih dari itu, ciptakan lingkungan yang kondisif bagi tumbuh dan berkembangnya bakat mereka sehingga rakyat tanpa kecuali menjadi berkemampuan menghidupi diri dan keluarganya karena talenta dan bakatnya tersalurkan. Rakyat mampu menjadikan dirinya sebagai bagian dari masyarakat produktif di bidang apapun. Rakyat pada akhirnya secara profesional dapat berkontribusi secara langsung dan mandiri dalam proses pembentukan GDP di negaranya sendiri.

Kita mengharapkan hak prevelagenya para elit politik yang cenderung merasa nyaman di lingkungan kekuasaan harus disadarkan agar jangan sampai terlena dan lupa diri bahwa mereka diangkat dalam jabatannya karena kepercayaan dari rakyat. Karena itu, para pemberi kepercayaan ini harus dimajukan kehidupannya di segala bidang.

Mereka memiliki hak yang sama untuk menjadi manusia yang pintar dan berkecerdasan tinggi, sehat jasmani dan rohani agar dapat membangun Indonesia yang maju, adil dan makmur. Kenyamanan itu sudah waktunya dikembalikan kepada seluruh rakyat Indonesia agar mereka dapat menikmati hak-hak dasarnya secara maksimal di bidang pendidikan, kesehatan dan hidup layak sebagai mahluk sosial.

Akibat para elit politik sibuk dengan kenyamanannya sendiri, mereka gagal memberikan pendidikan politik yang bermartabat kepada rakyat. Abai memegang amanah dan asyik sendiri dengan permainan KKN yang hanya mendatangkan kenikmatan sesaat dan setelah itu meringkuk di sel tahanan karena perbuatannya terbukti melanggar hukum.

Indonesia tidak bisa segera keluar dari persoalan kebangsaan disebabkan karena para elit politik asyik berputar-putar berada di zona nyaman dalam lingkungan kekuasaan. Miskin legasi dan karya-karya besar yang bisa mengangkat kehidupan fakir miskin dan anak terlantar dari lembah kemelaratan yang akut.

Sebagai rakyat tentu hanya bisa berharap-harap cemas apakah pada tahun 2014 nanti saat pilpres dan pileg dilaksanakan kita akan mendapatkan orang-orang terbaik dan pilihan. Jika parpol dapat memberikan jaminan menyediakan calon-calon terbaik dan pilihan, rakyat pasti akan menggunakan hak pilihnya dengan penuh semangat.

Tapi kalau sebaliknya, jangan salahkan rakyat kalau mereka memutuskan memilih golput. Situasinya bisa berubah bilamana jika para wakil rakyat yang terpilih atitude politiknya berubah menjadi tidak lagi hanya berfikir untuk mencari kenyamanan sendiri, tetapi benar-benar bekerja untuk memartabatkan kehidupan rakyat di seluruh wilayah tanah air melalui penyusunan APBN yang pro rakyat; penyusunan undang-undang yang pro rakyat; dan menjalankan pengawasan yang efektif dan efisien.

Ingat setahun kemudian,pada akhir Desember 2015,Pasar Tunggal Asean (PTA) akan dimulai dan Indonesia kalau tidak berhasil berbenah, posisinya bisa menjadi pecundang. ***

CATEGORIES
TAGS