FITRA: Wajahnya Merakyat, Tapi Jokowi Tega Naikkan BBM dan Listrik

Loading

141214-nas2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, menilai rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik, janggal dan aneh.

Dia menyebut, pada tahun 2013, sesuai hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2013 subsidi listrik murni pemerintah kepada perusahaan listrik negara (PLN) sebesar Rp79,4 triliun, dan pada 2014, sesuai laporan keuangan PLN sebesar Rp83,1 triliun, dan kesepakatan DPR dengan pemerintah, subsidi listrik untuk tahun 2015 sebesar Rp68,6 triliun.

“Walaupun pada 2015 subsidi listrik turun menjadi Rp68,6 triliun bila dibandingkan tahun 2014, yang sampai Rp83,1 triliun. Maka prediksi tahun 2015 subsidi akan tetap naik merangkak, dan berkisaran di atas Rp70 triliun,” kata Uchok di Jakarta, Minggu (14/12/2014).

Uchok mengatakan, dari subsidi listrik pada 2014 hanya sebesar Rp83,1 triliun, dan ternyata PLN tetap menagih tambahan subsidi kepada pemerintah sebesar Rp34,8 Triliun, dan total subsidi diperkirakan sebesar Rp117,9 triliun.

“Begitu juga hasil audit BPK tahun 2013, pembayaran subsidi murni hanya sebesar Rp79,4 triliun, dan PLN tetap minta tambah kepada pemerintah sebesar Rp21,7 trilun, dan total subsidi menjadi Rp101,2 triliun,” paparnya.

“Penambahaan subsidi memang aneh bin janggal karena pemerintah sudah mematok subsidi listrik murni, tapi oleh PLN dianggap pemerintah masih punya piutang listrik tahun lalu. Jadi, subsidi sudah sangat tinggi, dan ditambah harga tarif listrik naik, tapi PLN masih bisa meminta tambahan anggaran subsidi listrik,” lanjutnya.

Untuk membongkar keanehan bin janggal ini lanjut dia, diperlukan audit investigasi oleh auditor negara untuk menemukan penyimpangan dalam anggaran subsidi listrik dalam internal pengelola uang PLN ini.

“Penambahaan subsidi, dan akan adanya kenaikan tarif dasar listrik oleh PLN adalah kado kedua setelah BBM awal dari berkuasanya pemerintah Jokowi ini. Hebat memang, prestasi pemerintah Jokowi ini, baru beberapa bulan sudah bisa menaikan BBM, dan akan menaikan tarif dasar listrik untuk kebutuhan pokok masyarakat. Padahal pemerintah Jokowi wajahnya katanya merakyat,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS