Gara-gara Tebar Berita Bohong, Suara ke Prabowo-Sandiaga, Anjlok

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Berita bohong kasus penganiayaan yang menimpa Ratna Sarumpaet berujung penangkapan dan penahanan aktivis perempuan itu oleh kepolisian, telah pula menggerus suara Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Dilansir dari tribunnews.com, Sabtu (6/10/2018), blunder politik yang dilakukan Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait kasus hoaks pengroyokan Ratna Sarumpaet membuat persepsi publik pada pasangan nomor urut 02 menjadi tidak cukup baik.

Menurut Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi, hal itu berkaitan dengan berita bohong yang terviral dan disampaikan oleh sebagian elit politik dari pasangan Prabowo-Sandi.

Termasuk juga kata dia, Prabowo dan Sandiaga yang bersama elit politik lainnya hingga melakukan konferensi pers dan mengecam aksi pengroyokan tersebut yang ternyata hoaks.

“Kecerobohan dalam politik bisa saja menjadi hal yang biasa. Namun jika berkali-kali dilakukan dan nampak kesulitan untuk mengklarifikasi dan cenderung menyalahkan lawan politik hanya akan membuat posisi dan penerimaaan publik makin negatif,” ujar Muradi, Jumat (5/10/2018).

Hal inilah, menurut dia, diyakini akan membuat posisi Prabowo-Sandiaga tidak cukup kompetitif dalam mengarungi Pilpres 2019 mendatang.(red)

 

CATEGORIES
TAGS