Gempa Bumi Jepang Pengaruhi Ekonomi Bangladesh

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

DHAKA, (Tubas) – Ketidakstabilan politik di Libya dan berbagai kota di Timur Tengah serta gempa bumi di Jepang bisa sangat berpengaruh atas ekonomi Bangladesh, sejumlah pembicara mengatakan hal itu dalam sebuah pertemuan di ibukota Bangladesh, Dhaka, Sabtu kemarin.

Mereka menekankan tentang perlunya konsensus politik antara kedua partai besar negara itu tentang berbagai isu penting dan kelanjutan segala macam kebijakan.

Para pembicara juga mengatakan, keberhasilan dalam mencukupi makanan pokok, mengatasi berbagai tantangan akibat perubahan iklim dan memberantas korupsi juga menjadi faktor penting untuk mengatasi kemiskinan dan untuk bebas dari kelaparan di Bangladesh.

Akademisi terkemuka, ekonom, para pelaku bisnis dan wartawan turut menjadi pembicara dalam pertemuan tersebut yang membicarakan tentang “40 Tahun Ekonomi, Kemenangan dan Bahaya yang Dihadapi Bangladesh” yang diselenggarakan oleh MOER (Membuat Benar Ekonomi Kita), sebuah lembaga penasehat pasar bebas setempat, dengan moderator mantan Menlu Abul Hasan Chowdhury dan profesor studi pembangunan Dr Mahbub Ullah menyampaikan makalah utama.

Abul Hasan Chowdury mengatakan, pemerintah yang sekarang sudah menciptakan beberapa sektor bagus dalam arena internasional. “Peran pemerintah dalam isu Profesor Yunus akan mempengaruhi hubungan Bangladesh dengan negara-negara Barat,” katanya.

Penasehat perdagangan Zillul Hye Razi, Delegasi Uni Eropa di Bangladesh, mengatakan, Bangladesh menghadapi kemacetan dalam kebijakan yang mengganggu pertumbuhan. Pemerintah campur tangan dalam berbagai isu yang mempengaruhi kelancaran operasi para pelaku dan kekuatan pasar. Tentang diperkuatnya perusahaan pemerintah Trading Corporation of Bangladesh, “apakah itu bijaksana,” tanyanya. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS