Site icon TubasMedia.com

Go to Hell Money Politics

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

POLITIK uang harus kita lawan habis-habisan. Mengapa? Banyak hal yang patut kita pertimbangkan, diantaranya 1) Pemberian uang dengan tujuan agar yang menerima uang mau memilih si pemberi uang untuk menjadi anggota dewan atau menjadi presiden/gubernur/bupati/walikota adalah tindakan yang tidak terpuji tanpa harus melihat dari mana asal usul uang yang dibagi-bagikan.

Suara rakyat diposisikan sebagai mata dagangan yang picisan nilainya. 2) Harkat dan martabat para pemilik suara sangat direndahkan oleh para pemburu suara. Kemiskinan dan kebodohan dieksploitasi hanya untuk keperluan orang seorang yang sedang bernafsu meraih kekuasaan. Pemilik suara di akar rumput dipandang dengan mata sebelah bahwa mereka adalah manusia-manusia yang pantas untuk dibodohin dan dikerjain.

Yang penting hak suaranya dapat diraih pada saat pileg/pilpres/pilgub/pilbup/pilwakot. 3) Politik uang bukan madu yang dapat menyehatkan bagi kehidupan pada umumnya. Dia adalah lebih tepat disebut sebagai racun kehidupan yang nilai edukasinya nihil, bahkan secara embrional menjadi bersifat destruktif bagi pembangunan karakter rakyat sebagai pemegang kedaulatan di negeri ini.

4) Elit politik yang senang bagi-bagi uang saat terjadi peristiwa politik seperti itu adalah sosok yang tidak percaya diri karena tidak pernah bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat secara inten dalam kesehariannya,tapi punya sahwat politik mau menjadi penguasa.

5) Percayalah uang yang dibagi-bagi belum tentu berasal dari uang pribadinya yang diperoleh dari hasil jerih payah sendiri dengan cara halal. Berkaitan dengan itu semua, satu-satunya cara adalah masyarakat bersama pers secara konstruktif mulai sekarang harus melakukan tekanan secara terbuka untuk melakukan gerakan moral melawan tindakan politik uang yang biasanya terjadi jelang pilpres/pileg/pilgub dan sebagainya.

Kita yang masih punya hati nurani harus menjadi garda depan untuk memimpin gerakan moral melawan politik uang yang sejatinya tidak berimplikasi apa-apa bagi upaya perbaikan kehidupan rakyat.

Politik uang tidak pernah membuat rakyat menjadi sejahtera karena uang yang dibagikan ibaratnya hanya seperti sebutir permen yang kita rasakan manis hanya sekejab. Habis manis sepah dibuang. Jika suatu hari nanti anda didatangi tim sukses bagi-bagi uang, katakan saja kepada mereka ‘’kami tidak butuh uang itu’’. Katakan apa adanya kepada mereka bahwa maaf gula-gula itu tidak kita perlukan karena tidak menghasilkan energi sedikitpun untuk perbaikan kehidupan.

Yang kami butuhkan adalah bangunan sekolah, klinik/puskemas, tempat-tempat ibadah dll agar kehidupan sebagai rakyat mengalami perubahan yang berarti karena mengenyam pelayanan pendidikan dan kesehatan dengan lebih baik. Dapat melaksanakan kehidupan beragama lebih damai dan menentramkan.

Sebagai rakyat hanya ingin mengatakan bahwa berilah kesempatan yang seluas-luasnya bagi kami rakyat Indonesia agar bisa ikut menikmati kemerdekaan yang hakiki dalam negara yang demokratis sehingga rakyat bisa hidup layak,sejahtera dan damai.

Sebagai rakyat sudah bosan mendengar janji palsu, bak tong kosong nyaring bunyinya. Rakyat tidak mau hidup miskin dan menganggur, karena itu rakyat butuh sekolah dan hidupnya sehat agar mampu berkarya dan tidak bergantung pada orang lain. Oleh sebab itu, elit politik di negeri ini jangan malu-malu untuk mengubah haluan dalam menyelenggarakan praktek politik yang lebih beradab dan bermartabat.

Partai politik sebagai kendaraan politik juga harus berani berbenah kalau tidak mau kehilangan penumpang, karena rakyat sebagai voter sudah mulai mengerti dan memilah memilih mana kendaraan yang pantas dan layak ditumpangi agar cita-citanya untuk menjadi insan Indonesia yang maju,sejahtera dan makmur dapat tercapai meskipun harus mengarungi samudera perjuangan yang luas dan panjang. Yang penting jelas takaran dan tujuannya,tidak seperti mengejar fatamorgana. Go to hell money politics. ***

Exit mobile version