Harga BBM Turun, Sayuran Malah Naik

Loading

030215-ekbis

TASIKMALAYA, (tunasmedia.com) – Meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan kembali oleh Pemerintah, ternyata tak mempengaruhi menurunnya harga sembako di sejumlah pasar tradisonal di Jawa Barat.

Kenaikan harga komoditas sayuran tersebut, terjadi hampir di semua pasar tradisional yang ada di Tasik¬malaya. Walaupun belum semua mengalami kenaikan harga, hal ini dampak dengan dinaikkannya BBM oleh Pemerintah akhir 2014 lalu. Berdasarkan pantauan tubasmedia.com di beberapa pasar di Kota/Kabupaten Tasikmala¬ya mengungkapkan, jenis sayuran yang kini mengalami kenaikan tertinggi terjadi pada harga wortel dan tomat.

Wortel yang biasa dijual Rp 6.000 per Kg naik menjadi Rp 15.000 per Kg. Sedangkan tomat yang biasanya dijual Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per Kg, saat ini dijual dengan harga Rp 9.000 per kg, malah ada yang menjual lebih mahal lagi.

Harga komoditas sayuran lain yang kini harganya cukup tinggi adalah harga bawang merah yang kini harganya masih mencapai Rp 17.000 per kg. Padahal menurut beberapa pedagang, saat normal harga bawang merah di kisaran Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg.

Komoditas sayuran yang juga harganya masih cukup tinggi terjadi pada sayuran jenis cabe. Cabe merah kini masih dijual dengan harga Rp 45.000 per kg, cabe cengek (rawit) Rp 40.000 per kg, cabe merah kriting Rp 30.000 per kg dan cabe hijau Rp 25.000 per kg.

Selain beberapa komoditas sayuran diatas, kenaikan juga terjadi pada harga kentang, bawang daun dan kol( kubis). Kentang yang biasanya dijual Rp 7000 per Kg, naik menjadi Rp 9.000 per Kg. Bawang daun dari Rp .5000 per kg naik menjadi Rp 7.000 per Kg.

Adapun satu-satunya komoditas sayuran yang mengalami penurunan terjadi pada harga sayuran jenis kacang buncis. Harga buncis yang sebelumnya sempat dijual dengan harga Rp 9000 per kg, kini turun menjadi Rp 5000 per kg.

Hasan Endut (40) seorang pedagang di pasar tradisional Tasikmalaya mengatakan, sejak satu minggu terakhir harga telur ayam terus mengalami kenaikan, semula dijual Rp 18.000 hinga Rp 18.500 per kg, kini naik menjadi Rp 19.500 per kg.
Sedangkan untuk bahan pokok jenis beras yang mengalami kenaikan pasca dinaikannya harga BBM, harganya tetap walaupn harga BBM mengalami penurunan kembali.

Saat pemerintah menaikan harga BBM beberapa waktu lalu, beberapa jenis beras mengalami kenaikan harga dalam kisaran Rp 200 hingga Rp 300 per Kg.

Beras jenis Ir 64 No 1 yang biasa dijual dengan harga Rp 9.200 per Kg, kini naik menjadi Rp 9.500 per Kg, Ir 64 No.2 naik dari Rp 8.500 per-Kg, kini naik menjadi Rp 8.800 per-Kg.
Sedangkan untuk beras jenis Ir no.3 kini dijual dengan harga Rp 8.500 setelah sebelumnya dijual dengan harga Rp 8.200 per Kg. Begitupun dengan beras jenis Cisadane yang sebelumnya Rp 8.800 per Kg, kini naik menjadi Rp 9.200 per Kg.

Sejak harganya beras naik, omset penjualan beras sedikit berkurang, dimana sebelumnya harga beras naik, para pedagang beras mampu menjual beras diatas 1 Ton per hari, kini setelah naik pedagang rata-rata hanya mampu menjual antara 5 hingga 7,5 kuintal per hari, kata Hasan.

Begitupula nada dilontarkan, Iis Yoyoh (35) seorang ibu rumah tangga asal Cibaregbeg Kota Tasikmalaya mengatakan, kenaikan harga daging sayur (Ayam Boeler) dan ayam paking, terus mengalami kenaikan cukup segnifikan, walaupun harga BBM sudah diturunkan kembali oleh Pemerintah.

Bahkan untuk ayam paking (petelur) harganya mencapai Rp 37.000 per kg. Padahal saat normal harga ayam sayur rata-rata dijual Rp Rp 26.000 hingga 28.000 per kg. Tak berbeda dengan harga daging ayam, harga telur ayam juga mengalami kenaikan.
Iis mengimbau pihak Pemda Tasikmalaya secepatnya, untuk melakukan operasi pasar (OP) di setiap pasar-pasar tradisional yang ada di Tasikmalaya, Jabar. (hakri miko)

CATEGORIES
TAGS