Harga Karet di Langkat Hanya Rp7.000/Kg

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

MEDAN, (tubasmedia.com) – Harga karet di Kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat, hingga kini masih dikuasai tengkulak yang menetapkan harga lebih murah, dibanding daerah lainnya. Bahkan, harga karet di daerah ini lebih rendah dari harga pasar.

“Harga karet petani yang dibeli tengkulak atau agen saat ini, anjlok hingga Rp 7.000 per kilogram. Sedangkan sepekan lalu masih Rp 9.000 per kilogram. Kalau di daerah Kecamatan Besitang yang hanya berbatasan kecamatan, harganya lebih tinggi Rp1.000, atau Rp8.000 per kilogram,” kata Satiman, petani karet di Desa Salah Haji, Kecamatan Pematang Jaya, Langkat, haro Minggu (24/11).

Untuk diketahui, Kecamatan Pematang Jaya, merupakan wilayah terluar Sumatera Utara (Sumut) yang berbatasan dengan Provinsi Aceh, tepatnya Kabupaten Aceh Tamiang. Kecamatan itu berdampingan dengan Kecamatan Besitang, Langkat, Sumut.

Menurut Satiman, para agen pembeli karet beralasan biaya perjalananan mengangkut karet cukup tinggi, akibat banyaknya kutipan liar pada pos-pos di perbatasan, ketika memasuki Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum).

“Karena menuju Pematang Jaya dari Langkat, mereka harus memutar memasuki Kecamatan Kejuruan Muda atau Kecamatan Rantau, Aceh. Jadi, truk pedagang yang mengangkut karet ketika ke luar dari Pematang Jaya dan memasuki Jalinsum Aceh hingga menuju Jalinsum perbatasan Aceh Tamiang dengan Besitang, Langkat, mereka sudah kena kutipan,” tuturnya.

Karenanya, diduga harga karet di Pematang Jaya diturunkan Rp 1.000 per kg oleh agen, untuk menutupi biaya di perjalanan. “Kami meminta ada pengawasan dari pihak berkompeten dalam mengatasi kutipan liar, agar harga karet di tempat kami tidak anjlok,” kata Satiman. (red/anthon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS