Site icon TubasMedia.com

Harga Migor Koq Gak Turun-turun?

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Polemik harga minyak tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat. Harga minyak goreng kemasan masih bertengger di kisaran Rp 25.000 per liter, melonjak nyaris dua kali lipat dibandingkan harga setahun lalu.

Sementara minyak goreng curah, yang diklaim pemerintah harganya lebih terjangkau dan stoknya melimpah, nyatanya masih sulit ditemukan di pasaran, kalaupun ada, harganya melejit selangit jauh dari apa yang digariskan pemerintah.

Pemerintah sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan dua kebijakan penting dalam tata niaga minyak goreng, yakni kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dan larangan ekspor CPO. Belakangan, kedua kebijakan pengendalian harga minyak goreng sudah dicabut.

Bagi rumah tangga, kelangkaan minyak goreng mungkin tak jadi soal karena konsumsinya relatif tak besar. Namun, bagi pelaku usaha, terutama kuliner, kelangkaan minyak goreng jadi pukulan berat di saat ekonomi sulit.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebutkan bahwa produksi minyak goreng sebenarnya dikuasai segelintir pemain. Mereka tak hanya memiliki pabrik minyak goreng, tetapi juga menguasai ratusan ribu hektar perkebunan kelapa sawit di atas lahan negara melalui skema HGU.

Berikut ini deretan para konglomerat pemilik usaha minyak goreng dirangkum dari laporan majalah Forbes terbaru pada 2022:

  1. Keluarga Widjaya

Keluarga Widjaja atau Grup Sinar Mas menjadi salah satu keluarga pemilik bisnis minyak goreng terkaya di Indonesia. Terakhir, Forbes sempat mencatat jumlah kekayaan keluarga ini mencapai 9,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 139,5 triliun. Di Tanah Air, keluarga Widjaya berada di urutan kedua di daftar orang terkaya. Kekayaan Sinar Mas hanya kalah oleh Keluarga Hartono pemilik BCA dan Djarum. Kelompok bisnis ini didirikan oleh Eka Tjipta yang meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun. Empat putra tertua Widjaja mengawasi kerajaan bisnis yang dibangunnya, sedangkan yang lain membangun bisnis sendiri.

Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari. Salah satu perusahaan penyumbang pendapatan terbesar berasal dari minyak goreng. Produk minyak goreng terkenalnya adalah Filma.

Bersama dengan Sudono Salim, Eka Tjipta sebelumnya juga sukses membuat produk minyak goreng Bimoli, tetapi kemudian pecah kongsi dengan Grup Salim. Selain sawit dan minyak goreng, bisnis Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi.

  1. Keluarga Salim

Grup Salim berada di urutan kedua keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis sawit dan minyak goreng. Ahli waris Grup Salim yang juga putra Sudono Salim, Anthoni Salim, memiliki total kekayaan sebesar 8,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 122,9 triliun versi Forbes, yang sebagian besar berasal dari Indofood (5,8 miliar dollar AS). Kelapa sawit dan minyak goreng juga jadi penyumbang pundi-pundi kekayaan Grup Salim. Bisnis kelapa sawit Keluarga Salim dijalankan lewat perusahaannya, Indofood Agri Resources Ltd.

Perusahaan sawit lain di bawah Grup Salim antara lain PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP). Produk minyak goreng terkenal dari Grup Salim adalah Bimoli, Delima dan Happy.

  1. Bachtiar Karim

Bachtiar Karim berada di urutan ketiga pengusaha minyak goreng paling kaya di Indonesia. Sementara secara nasional, ia berada di peringkat kesepuluh orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih 3,5 miliar dollar AS menurut majalah Forbes.

Bachtiar Karim bersama dengan saudaranya, Burhan dan Bahari, adalah pemilik Grup Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Pada 2019, penjualan konglomerasi sawit itu mencapai 6,6 miliar dollar AS. Produk minyak goreng terkenal dari Musim Mas adalah Sanco, Amago dan Voila.

Selain ketiga konglomerat yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya Indonesia, masih ada beberapa taipan yang juga pemilik bisnis minyak goreng dan perkebunan kelapa sawit. Meski tak masuk dalam daftar 10 besar orang terkaya Indonesia, mereka masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Beberapa konglomerat tersebut di antaranya Martua Sitorus (Grup Wilmar) dan Sukanto Tanoto grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI) yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura. (sabar)

Exit mobile version