Harus Diselesaikan Persoalan yang Membuat KEK Sulit Dibangun

Loading

05905150

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo mengemukakan, seluruh kawasan ekonomi khusus harus mempunyai daya tarik, daya sain dan keunggulan. Oleh karena itu, pemerintah harus berani menyelesaikan persoalan-persoalan serta mengurai sumbatan-sumbatan yang membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) sulit dibangun dan tidak berkembang dengan baik.

Hal itu dikemukakan Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada Rapat Terbatas (ratas) mengenai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Free Trade Zone) di Batam, Bintan, dan Karimun (BKK), di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (19/1/16).

Terkait dengan itu, Presiden memerintahkan agar dualisme kewenangan dan pengelolaan wilayah antara pemerintah daerah dan Badan Pengusahaan (BP) Batam diselesaikan. Dualisme itu berdampak pada kepastian hukum bagi investor, penyediaan infrastruktur, kelambanan dalam perizinan, dan hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

“Saya ingin masalah-masalah ini diselesaikan,” tegasnya, sebagaimana dikutip dari laman Setkab.

Presiden Jokowi kembali mengingatkan, sekarang adalah era kompetisi, era persaingan, sehingga diperlukan terobosan untuk merevitalisasi beberapa KEK, baik yang berada di BBK maupun kawasan lainnya.

Rapat terbatas itu dihadiri, antara lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Bidang Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang PMK Puan Maharani, Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria/Kepala BPN Ferry M. Baldan, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. (ril/end)

CATEGORIES
TAGS