JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Reseach Ascend, Rowena Suryobroto memproyeksi, IHSG berpotensi mixed menunggu kinerja keuangan emiten-emiten besar. Dow Jones menguat +0.26% pada level 18,019.4 poin. Nasdaq positif +0.75% pada level 4,893.8 poin. S&P 500 positif +0.41% pada level 2,097.0poin. Nikkei dibuka menguat +0.80%
Bursa Eropa ditutup menguat. FTSE +0.67%, DAX +0.40%, CAC +0.70%. Minyak WTI pasar Nymex naik +3.07% ke level US$ 52.8 per barrel. Emas diperdagangkan turun -0.30% pada level US$ 1,227.1 per oz.
“IHSG berpotensi mixed tanpa sentiment yang terlalu kuat baik dari dalam maupun luar negeri. Investor masih menunggu laporan keuangan emiten-emiten berskala besar,” kata Rowena, Senin (16/2/15).
Wall Street ditutup menguat paska kenaikan harga minyak yang mendorong sektor energi ke atas. Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras, yang setuju untuk menemui perwakilan Uni Eropa, Bank Sentral Eropa, serta Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Senin untuk membicarakan utang Yunani, juga ikut menambah kepercayaan investor.
Sementara itu Bank Sentral Eropa telah mengijinkan bank Yunani mengakses pendanaan ekstra darurat dari Bank Yunani dan memastikan mereka tetap memiliki likuiditas selama pertemuan di Brussel pekan ini.
Dari dalam negeri sendiri, angka kepercayaan konsumen lebih rendah daripada ekspektasi; harga impor turun 2,8% pada bulan lalu, penurunan terbesar selama 6 tahun terakhir dan mengindikasikan inflasi domestik tetap akan ada.
GDP Jepang tumbuh 2,2% pada kuartal keempat 2014, mengindikasikan bahwa negara ini mulai keluar dari resesinya. Data ini tetap mendorong Nikkei naik di atas 18.000 walaupun sebenarnya angka ini di bawah ekspektasi analis 3,7%. Pertumbuhan kuartal ke kuartal (q-t-q) hanya 0,6%, di bawah konsensus 0,9%. Pertumbuhan GDP ini terbantu oleh data ekspor setelah pembelanjaan konsumen dalam negeri terhenti paska kenaikan pajak konsumsi ke 8% di bulan April lalu. Konsumsi pribadi hanya naik 0,3% di kuartal terakhir, di bawah konsensus 0,7%.
Kini fokus investor terarah ke kebijakan Bank of Japan (BOJ) yang akan dirilis dalam waktu dekat setelah 2 hari rapat. Sebelumnya di Oktober, bank sentral mengejutkan pasar dengan memperbesar program quantitative easing sebesar 80 triliun yen, naik dari 60-70 triliun yen tahun lalu. (angga)