IHSG Dihadang Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Loading

171214-EKBIS-2

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) Reza Priyambada memaparkan IHSG kembali memperlihatkan pelemahannya setelah sehari sebelumnya diterkam dengan sentiment pelemahan laju bursa saham global yang berimbas pada laju bursa saham Asia, termasuk IHSG.

Tidak jauh berbeda, kali ini laju IHSG pun kembali dihadang dengan pelemahan nilai tukar Rupiah. Pelaku pasar memilih untuk kembali melakukan aksi jual setelah melihat pelemahan Rupiah yang seolah-olah tidak terbendung. Hampir seluruh sektor emiten mengalami pelemahan.

Pelaku pasar juga berpandangan bahwa dengan penguatan US$ yang terlalu tajam, di satu sisi dapat positif bagi pendapatan emiten yang menggunakan pembukuan dalam US$ namun, di sisi lain negatif bagi beban kinerja para emiten. Apalagi yang memiliki utang dalam bentuk US$, sudah tentu direspon negative.

“Akan tetapi, kami melihat, pergerakan US$ dan pasar komoditas yang terlalu ekstrim tidak lah menguntungkan emiten manapun. Dengan penguatan US$ maka harga komoditas akan cenderung turun. Ditambah lagi dengan harga minyak yang masih dalam tren turun maka akan mengakibatkan pasar komoditas kurang menarik,” papar Reza, Rabu (17/12/14).

Di sisi lain, perkembangan ekonomi AS yang bertahap menunjukkan perbaikan dan sentimen akan meningkatnya Fed rate, membuat US$ kian perkasa. Akibatnya US$ menguat dan pelaku pasar lebih suka masuk ke pasar currency, terutama US$ dan sementara pasar komoditas dan saham-obligasi ditinggalkan.

Sementara itu, masih berlanjutnya pelemahan sejumlah laju bursa saham Asia dan pembukaan bursa saham Eropa serta Rupiah yang masih lebih senang berada di zona merah kembali memerahkan IHSG. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp 828,06 miliar menjadi net sell Rp 1,25 miliar).

Pada perdagangan Rabu (17/12/14) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5089-5099 dan resisten 5115-5130. Laju IHSG gagal mendekati target resisten (5172-5183) dan lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah dimana target support (5138-5152) telah terlewati. Laju IHSG kembali meninggalkan utang gap di 5126-5150.

“Meski menawarkan peluang investasi menarik, terutama dari posisi nya yang berada di level yang cukup rendah namun, belum didukung olah sentimen yang ada dimana Rupiah masih melanjutkan terdepresiasi. Untuk itu, perlu juga waspada akan terjadinya pelemahan lanjutan seiring masih berlanjutnya potensi profit taking,” ungkap Reza.

Pertimbangan saham-saham antara lain :

SCMA 3340-3425 Doji star dekati upper bollinger band (UBB ). Willam’s %R bergerak naik diikuti peningkatan RSI Trd buy slm di atas 3370.

TAXI 1175-1345 Three white soldier di area UBB. MFI bergerak naik. Target resisten 1245 terlewati|Trd buy slm di atas 1270.
UNTR 16750-17150 Black marubozu menuju lower bollinger band (LBB ). Tren turun masih terjadi didukung MFI dan volatility Trd sell jika 16850 gagal bertahan.

LTLS 1740-1895 Long legged doji di atas LBB. RoC bergerak naik diikuti stochastic Trd buy slm di atas 1820.
INCO 3890-4000 Morning star dekati Middle Bollinger Band (MBB ). Volume jual kian berkurang diidukung peningkatan MFI|Trd buy slm di atas 3930.BMTR 1425-1555 Ladder bottom dekati MBB. Volatility meningkat didukung parabollic SAR yang mencoba balik naik Trd buy slm di atas 1480. (angga)

CATEGORIES
TAGS