IHSG Diperkirakan Melemah Akibat Aksi Ambil Untung

Loading

berharap-bursa-global-bantu-ihsg-bertahan-di-zona-hijau

JAKARTA, (tubasmedia,com) – Head of Research Ascend, Rowena Suryobroto memproyeksi IHSG melemah akibat aksi profit taking. DJIA menguat tipis +0.08% ke 18,224.6. S&P melemah tipis -0.08% ke 2,113.9. Nasdaq flat negative -0.02% ke 4,967.1. Bursa Eropa ditutup mixed. DAX +0.04%; FTSE -0.20%; CAC40 -0.09%. Nikkei dibuka flat dan kemudian menguat ke +0.30%. Minyak WTI di pasar Nymex menguat +2.82% ke US$ 50.7/barel. Emas menguat +0.35% ke US$ 1,201.5/ oz.

“IHSG rawan aksi profit taking setelah 5 hari berturut-turut menguat dan mencatat rekor tertinggi,” kata Rowena, Kamis (26/2/15). Likuiditas di pasar terlihat turun dibandingkan hari pertama penguatan, menandakan momentum yang lebih kuat untuk turun. Wall Street ditutup mixed dengan DJIA kembali mencatat rekor tertinggi baru di tengah kenaikan harga minyak dan emas. Pelaku pasar masih dibuat optimis dengan pernyataan-pernyataan Janet Yellen kepada Kongres kemarin dan hari ini.

“Penjualan rumah baru pada Januari tidak berubah di US$ 481K,” imbuh Rowena. Total Utang Pemerintah di Akhir Januari Rp 2.702,3 triliun, naik Rp 97,4 triliun. Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Januari 2015, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.021,02 (74,8% dari total utang pemerintah). “Sementara pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 681,27 triliun (25,2% dari total utang pemerintah),” tutup Rowena. (angga)

CATEGORIES
TAGS