Indonesia Butuh Pengelola yang Baik

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

CENDERAMATA - Panglima TNI Jendral Moeldoko menerima cenderamata dari Citi Country Officer Citi Indonesia Tigor M Siahaan usai memaparkan materi pada seminar tahunan Citi Indonesia Economic and Political Outlook ke-14 yang mengusung tema Indonesia’’The Next Chapter’’ Rabu 16/4 di Jakarta. -tubasmedia.com/istimewa

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Indonesia baru saja melalui momentum demokrasi melalui pemilu legislatif 9 April 2014. Hasil penghitungan cepat (quick count) menunjukan berbagai pergeseran dalam peta politik Indonesia. Untuk membantu para nasabah memetakan kondisi ekonomi dan politik yang kemudian dalam membentuk perencanaan dan penerapan strategi bisnis yang akurat, Citi Indonesia menyelenggarakan seminar tahunan Economic and Political Outlook ke-14 dengan mengusung tema “Indonesia: The Next Chapter.”

Kehadiran para pengamat ekonomi dan politik Indonesia di seminar tahun ini memberikan pandangan dan informasi terkini serta prediksi mereka mengenai dinamika ekonomi dan politik Indonesia serta kaitannya terhadap bisnis dan ekonomi di tahun 2014.

Dalam sambutannya, Citi Country Officer Indonesia,Tigor M Siahaan dalam siaran pers yang diterima redaksi mengatakan di tengah tahun politik ini, ekonomi Indonesia sedang berada di titik persimpangan yang dipenuhi tantangan dan kesempatan. Agar ekonomi Indonesia yang memiliki potensi menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia, dibutuhkan pengelola yang baik.

Tigor menjelaskan pertumbuhan ekonomi tidak bisa berdiri secara independen, namun banyak bersentuhan dengan dua faktor yakni politik dan keamanan. Nada serupa juga disampaikan oleh Panglima TNI, Jendral Moeldoko yang hadir pada seminar tersebut sebagai pembicara utama.

“Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir,” Salah satu upaya yang harus dilakukan agar negara dapat melanjutkan pertumbuhan ekonomi tersebut adalah melalui pengawalan proses transisi demokrasi yang terjadi di tahun politik ini,” katanya.

Selain penyelenggaraan pemilu, Moeldoko juga menambahkan tiga hal penting yang harus diperhatikan Indonesia selama lima tahun kedepan, yaitu pengelolaan ekonomi negara di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil, peningkatan kerukunan dan toleransi secara bijak dan pertahanan kedaulatan dan keutuhan seluruh wilayah Indonesia.

Eep Saefulloh Fatah, CEO Pollmark Indonesia, turut hadir pada seminar memberikan paparan mengenai konstelasi politik di Indonesia berdasarkan hasil perhitungan cepat pemilu legislatif. Dia juga menawarkan tujuh skenario koalisi antara para partai politik yang menurutnya bisa terjadi.

“Masih banyak ketidakpastian di dalam peta politik paska pemilu legislatif yang kemudian menyebabkan pasar menjadi lebih fluktuatif,” ujar Eep.

Saat ini, Indonesia sudah menjadi ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan masih bertumbuh sebanyak 5-6% setiap tahun. Indonesia juga akan mengalami pertumbuhan dalam jumlah tenaga kerja dengan usia produktif dalam satu dekade mendatang. Namun, Tigor mengingatkan bahwa masih ada beberapa hal yang menghalangi laju perekonomian Indonesia seperti infrastruktur, sumber daya manusia (SDM,) dan pengelolaan subsidi bahan bakar minyak (BBM). (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS