Indonesia Butuh Presiden yang Berani Mengindustrikan Bahan Mentah

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa presiden selanjutnya harus berani menghilirisasi atau meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah. Sebab, Jokowi mengatakan, selama bertahun-tahun, Indonesia selalu ekspor bahan mentah.

“Bertahun-tahun, selalu kita ekspor dalam bahan mentah. Ini kekeliruan yang tidak boleh kita ulang lagi,” kata Jokowi dalam acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/5/2023).

“Pemimpin yang akan datang harus berani mengindustrikan bahan-bahan mentah itu, sehingga hilirisasi harus dilakukan, apa pun risikonya,” tambah Jokowi.

Jokowi kemudian mencontohkan kasus gugatan Uni Eropa kepada Indonesia terkait ekspor bijih nikel. Adapun pada 2021, Uni Eropa telah mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan larangan ekspor bijih nikel Indonesia. Gugatan Uni Eropa ini berawal dari terbitnya kebijakan pemerintah Indonesia melarang ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah sejak 2020. Indonesia kalah dalam gugatan itu. Pemerintah berencana mengajukan banding usai kalah melawan Uni Eropa. Jokowi pun berpesan agar Indonesia tidak boleh mundur dengan gugatan itu.

“Apa kita mau berhenti karena digugat Uni Eropa? Kalau pemimpin mundur, langsung minta ampun, ya itu jangan bermimpi negara ini menjadi negara maju,” kata Jokowi.

“Itu baru bahan satu saja, belum sumber daya laut, sumber daya perkebunan, bukan hanya kelapa sawit, ada kakao,” ucap Jokowi. Jokowi menyebutkan, Indonesia memiliki peluang menambah nilai komoditi dari sumber daya alam yang sangat melimpah.

“Masih bisa menjadi sebuah potensi dan kekuatan kita, dan kita harapkan semua nilai tambah itu ada di dalam negeri,” kata Jokowi. “Kalau bangsa kita belum bisa mengelola sendiri, cari partner di luar, enggak papa. Negara itu yang penting bisa dapat pajak. Kalau mentahan kita hanya dapat apa? Dan yang paling penting satu, bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Jokowi lagi.(sabar)

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS