Indonesia Dikalahkan China

Loading

Laporan: Redaksi

Staf Khusus Menteri Perindustrian bersama rombongan sedang berbincang-bincang dengan Wakil Dubes RI untuk Jepang, Ardi Hermawan

Staf Khusus Menteri Perindustrian bersama rombongan sedang berbincang-bincang dengan Wakil Dubes RI untuk Jepang, Ardi Hermawan

TOKYO, (Tubas) – Staf Khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno meminta bantuan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Jepang menindaklanjuti gerakan meminang investor Jepang agar segera merelokasi industrinya ke Indonesia.

Permintaan itu diungkapkan Benny Soetrisno melalui Wakil Dubes RI untuk Jepang, Ardi Hermawan seperti dilaporkan wartawan tubasmedia.com, Sabar Hutasoit dari Tokyo Jepang. Ardi ditemui Benny bersama Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian (IPAMP) Ditjen IUBTT, Tedy Sianturi dan Atase Perindustrian Jepang, Warsito di gedung Kedutaan Besar Indonesia untuk Jepang di Tokyo.

Fokus kita kata Benny adalah mesin tekstil karena saat ini pemerintah Indonesia sedang masuk pada program restrukturisasi mesin-mesin tekstil yang sudah memasuki usia tua. Artinya, Indonesai kini sedang membutuhkan cukup banyak mesin tekstil sehingga kalau industriawan mesin di Jepang bersedia merelokasi industrinya ke Indonesia, beban pemerintah dalam pengadaan mesin tekstil akan berkurang.

‘’Memangnya seberapa besar support industri tekstil kepada peningkatana ekonomi nasional ?,’’ tanya Ardi yang dijawab Benny bahwa industri tekstil menyerap 10 persen dari total tenaga kerja Indonesia.
Sementara itu dijelaskan bahwa nilai ekspor tekstil dan produk tekstil saat ini mencapai angka US$ 13 miliar sementara impor hanya US$ 5 miliar.

Akan halnya praktek penyelundupan tekstil dan produk tekstil yang masih marak, Ardi bertanya apakah hal itu tidak mempengaruhi keberadaan tekstil nasional? Menurut Benny, sangat berpengaruh sebab volume tekstil selundupan mencapai 16 persen.

Dalam kesempatan itu, Ardi juga bertanya kenapa industri tekstil nasional tidak ikut serta mensuplay jas warna hitam yang kini sedang ngetrend di Jepang. ‘’Lihat tuh di jalan raya semua pria Jepang berjas warna gelap, tapi semuanya dari China. Kenapa Indonesia tidak ikut serta mensuplainya?,’’ tanya Ardi.

Benny mengatakan produk China sulit ditandingi sebab pemerintah sepenuhnya membantu industriawan sehingga Indonesia kalah bersaing. ‘’Dari perbedaan bunga bank saja, kita sudah keok. Tingkat suku bunga di China hanya 5 persen sementara Indonesia 13 persen. Kalah kan ?,’’ kata Benny balik bertanya.

Di akhir pertemuan, Ardi menyatakan prinsipnya, KBRI Indonesia di Jepang akan memaksimalkan bantuan untuk kepentingan Indonesia.***

CATEGORIES
TAGS