Indonesia Harus Kuasai Teknologi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Jika industri nasional ingin maju dan berkembang serta tangguh dan bisa menguasasi pasar dunia, ada tiga hal yang harus dipenuhi. Pertama teknologi harus dikuasai, kedua, bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan ketiga, stok energi jangan sampai tergangggu.

Hal itu dikatakan Direktur Industri Kimia Dasar, Ditjen Basis Industri Manufaktur (BIM), Tony Tanduk di ruang kerjanya pekan silam. ‘’Penguasaan teknologi adalah merupakan modal yang paling utama dan itulah yang dinamakan basis manufaktur,’’ tegasnya.

Menurutnya, jika di Indonesia ketiga hal itu benar-benar sudah ada dan tersedia, khususnya teknologi sudah benar-benar bisa dikuasai, produk apapun bisa diproduksi oleh Indonesia. Soal bahan baku kata Tony, semuanya tersedia di Indonesia dan hampir seluruh bahan baku yang dibutuhkan industri ada di bumi Indonesia.

Karena itu menurut Tony, kita tidak perlu ribut walau banyak produk asing, misalnya impor dari negeri Cina membanjiri pasar Indonesia, baik itu panci, sepatu, radio dan sebagainya. Hal itu katanya hanya bisa kita lawan dengan penguasaan teknologi.

Cina itu katanya, bisa melakukan atau memproduksi macam-macam produk, setelah mereka benar-benar menguasai teknologi, bahkan seluruh produknya bisa merambah ke seluruh pasar dunia dan dunia-pun menerimanya.

Tony Tanduk yakin dan percaya kalau suatu saat kelak, Indonesia akan tampil sebagai negara industri tangguh yang diperhitungkan di tingkat internasional. Hanya saja, lanjutnya, penguasaan teknologi itu harus dimulai sejak dini dan tidak bisa ditawar lagi.

‘’Membangun industri yang tangguh tidak ada jalan lain selain penguasaan teknologi. Kuasai dulu teknologi, baru kita bisa bicara tentang pembangunan industri. Tapi jangan lupa pula bahwa penguasaan teknologi harus pararel dengan penyediaan bahan baku serta energi,’’ tegasnya.

Karena itu tambah Tony, kemampuan sumber daya manusia (SDM) harus terus ditingkatkan, baik melalui pelatihan maupun melalui pendidikan. Pasalnya, penguasaan teknologi itu juga tidak bisa lepas dari tingkat dan mutu pendidikan.

Professional

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Pendidikan, Mujiono mengatakan pihaknya kini terus meningkatkan kemampuan dunia pendidikan yang sedang dia kelola. Upaya pengembangan ini juga didorong oleh telah ditandatanganinya naskah kerjasama antara Kemenperin dengan Kemendiknas tentang pembinaan peneyelenggaraan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Kerjasama ini juga untuk menjawab pembangunan industri jangka panjang yang sangat perlu didukung oleh pendidikan yang bermutu guna mewujudnyatakan misi membangun SDM industri yang kompeten dan professional; menyediakan tenaga kerja terampil, ahli madya dan ahli sesuai kebutuhan sektor industri serta membangun manajemen pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi dan bertaraf internasional

Ditambahkan bahwa dalam pembangunan republik ini, pendidikan sering dianggap kemewahan dan tidak dijadikan kebutuhan. Bahkan penyediaan pendidikan bermutu dinomorduakan dibanding penguatan ekonomi. ‘’Kebijakan seperti ini berbahaya,’’ katanya.

Budaya pendidikan dunia memodelkan pembangunan berdasarkan intelektualitas. Karena sumber daya alam terbatas, serta jagat semesta rentan terhadap gangguan, pembangunan berkelanjutan perlu berpusat pada intelektualitas. Implikasi dari model ini, masyarakat belajar serta budaya belajarnya yang tumbuh, mengakar jadi penggerak utama pembangunan setiap negara.

Suka atau tidak, pendidikan merupakan lokomotif terdepan pembangunan. Kesejahteraan bangsa serta kekokohan ekonomi bergantung mutlak pada pendidikan. Ekonomi kokoh dapat dicapai jika pendidikan kuat. Penerapan model ini butuh prasyarat: tujuan pendidikan negara harus dirumuskan dengan akurat. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS