Industri Bahan Baku Kelopak Bunga Kelapa Dobrak Pasar Ekspor

Loading

bunga-kelapa

DENPASAR, (tubasmedia.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat realisasi ekspor aneka barang perhiasan perak dari Bali selama dua bulan pertama 2015 menghasilkan devisa USD9,2 juta dolar AS melonjak keras jika dibandingkan periode yang sama 2014 hanya USD2,5 juta.

Kreasi yang dibuat perajin belakangan ini menyerupai binatang seperti naga, ikan arwana dan berbagai jenis lainnya dari bahan baku kerang dipadukan dengan ukiran dari perak, begitu pula naga yang dibuat dari tembaga dilapisi perak sehingga kelihatan antik.

Berbagai jenis binatang berbahan baku kerang yang diisi hiasan emas berukir Bali, memiliki ciri khas tersendiri sehingga banyak dipesan konsumen luar negeri, terutama yang dari Singapura, Hong Kong, Australia, Amerika Serikat dan Eropa.

Pasar perhiasan perak di Singapura dan Australia kini semakin berkembang, tutur Wayan sambil menunjukkan disain berbagai jenis kerajinan berbahan baku kerang yang dipadukan dengan perak, mampu menguasai pasar luar negeri saat ini.

Perdagangan ekspor akan aneka barang perhiasan dan permata produksi Bali memang cukup stabil, sehingga setiap bulannya ada saja yang dikirim ke pasar luar negeri guna memenuhi permintaan konsumen fanatiknya.

Ada konsumen dari Amerika Serikat yang menjadi langganannya sejak perusahaan galeri dipegang kakeknya hingga cucunya masih datang membeli ke Bali, tutur Wayan sambil menunjukkan barang perhiasannya yang siap dikirim kepada langganan fanatiknya.

Perhiasan dan permata merupakan yang diekspor menghasilkan devisa terbanyak keempat setelah pakaian bernilai USD15 juta, kerajinan kayu USD10,1 juta dan ikan tuna bernilai USD10 juta selama Januari-Februari 2015.

Namun, saat ini aneka kerajinan berbahan baku kelopak bunga kelapa mulai mendobrak pasar ekspor. Kelopak bunga yang sudah kering tersebut kemudian pinggirannya dihiasi ukiran perak sehingga tampak antik dan unik.

Menurut Wayan Widanta, dia tetap berkreasi menciptakan aneka barang bernilai seni dan unik dengan rancang bangun (desain) menggunakan bahan baku tempurung kelapa, dipadukan dengan budaya lokal seperti tas, bros, bokor untuk pasar ekspor.

Pengusaha kerajijan perak asal Gianyar Bali ini mempekerjakan sekira 25 perajin dari berbagai keahlian di bengkel kerjanya di Gianyar memproduksi mata dagangan bernilai seni dengan berbagai jenis bahan baku ditambah rancang bangun sesuai perkembangan zaman yang berisi muatan lokal, sesuai selera konsumen. (marto tobing)

CATEGORIES
TAGS