Industri Keramik Nasional Didukung Ketersediaan Bahan Baku

Loading

555291Menperin-buka-pameran

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin mengimbau industri keramik nasional terus meningkatkan kapasitas dan daya saing, sehingga dapat mengisi pasar ekspor. Sektor tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Apalagi, Indonesia memiliki keunggulan dan potensi besar dalam pengembangan industri keramik, didukung ketersediaan bahan baku dan sumber energi gas yang melimpah.

“Industri keramik nasional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produsen keramik negara lain, yaitu tersedianya deposit tambang sebagai bahan baku keramik yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah seperti: ball clay, feldspar dan zircon, maupun ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi,” kata Menperin pada pembukaan Pameran Keramika 2015 di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Menperin meyakini prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup besar seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile/ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan baik properti maupun perumahan.  “Industri keramik di Indonesia telah berkembang dengan baik selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu industri unggulan,” ujarnya.

Ditegaskan, pemerintah terus melakukan berbagai strategi kebijakan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan industri keramik nasional, antara lain, mendorong terjaminnya kontinuitas pasokan gas dengan harga yang kompetitif, penguasaan teknologi dan fabrikasi, serta meningkatkan promosi ke pasar ekspor.

“Produksi keramik nasional setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Oleh karena itu, industri keramik terus meningkatkan kualitas maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam negeri maupun manca negara,” papar Menperin.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenperin, Hartono, dalam siaran persnya, menyebutkan, pada 2014, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,8 juta m2/hari dan produksi 1,6 juta m2/hari. Hasil produksi 87% diserap pasar lokal dan 13% diekspor. Nilai penjualan industri keramik mencapai Rp 30 triliun dan diproyeksikan pada 2015 mencapai Rp 36 triliun. Saat ini, produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 95 unit.

Secara keseluruhan industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200.000 orang. Menurut Menperin, industri keramik nasional masih berpeluang untuk dikembangkan mengingat konsumsi keramik per kapita yang masih rendah, sekitar 1 m2, dibandingkan di negara-negara ASEAN lainnya, yang sudah di atas 2 m2. (ender)

CATEGORIES
TAGS