Industri Manufaktur siap Kembangkan Alsintan

Loading

alsintan

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah akan menggandeng swasta dalam memproduksi alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai upaya mencapai swasembada padi, jagung dan kedelai tiga tahun mendatang.

Sejumlah industri manufaktur telah siap memproduksi mesin pemanen padi atau “mini combine harvester” hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian.

Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Balitbangtan Astu Unadi di Jakarta, Selasa (3/2/2015) menjelaskan sejumlah perusahaan seperti Bukaka Teknik Utama, Agrindo, Lambang Jaya dan Sainindo telah menandatangani kerja sama lisensi untuk memperbanyak mesin.

Kepala Badan Litbang Pertanian telah melakukan penandatanganan kerja sama lisensi dengan Badan Litbang Pertanian dan PT Bukaka Teknik Utama. “Saat ini masih ada empat – lima perusahaan yang akan melakukan kerja sama lisensi,” katanya.

Menurut Astu Balitbang menggandeng swasta dalam memproduksi alat dan mesin pertanian tersebut merupakan b agian dari upaya mencapai swasembada padi, jagung dan kedelai yang ditargetkan pemerintah dalam tiga tahun mendatang.

Selain mini combine harvester, tambah Astu mesin pertanian hasil Balitbangtan lainnya yang siap dikembangkan industri manufaktur “rice transplanter jajar legowo” atau mesin penanam padi sistem jajar legowo.

Selama ini, alsintan yang diserahkan kepada petani masih diimpor dari Tiongkok dan Jepang. Alat tersebut dikeluhkan petani karena tidak cocok dengan kondisi lahan pertanian dan agroklimat di Indonesia.

“Kami ingin menggunakan alsintan hasil pengembangan Balitbangtan yang lebih sesuai dengan agroklimat Indonesia maupun kondisi lahan pertanian di sini,” katanya.

Mini combine harvester memiliki daya tekan terhadap tanah yang rendah sehingga dapat beroperasi pada lahan sawah yang berlumpur. Sedangkan rice transplanter jajar legowo memiliki keunggulan dapat digunakan di lahan sawah dengan kedalaman lumpur lebih dari 60 cm.

Direktur PT Bukaka Sofia Balfas menyatakan siap memproduksi kedua mesin pertanian hasil pengembangan Balitbangtan tersebut masing-masing sebanyak 10 ribu unit per tahun.(siswoyo)

CATEGORIES
TAGS