Industri Otomotif Nasional Siap Pasok Bus

Loading

Laporan: Redaksi

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah diharapkan lebih banyak memberikan kesempatan kepada industri otomotif dalam negeri untuk memasok bus sebagai angkutan umum, terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta. Industri otomotif dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan akan bus besar dalam jumlah banyak, sepanjang diberikan cukup waktu untuk menyelesaikannya. Kesmepatan itu, bisa tahun ini dan bisa pula tahun-tahun mendatang.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito dalam diskusi dengan tubasmedia.com di kantornya, pekan lalu, mengemukakan, industri otomotif dalam negeri sudah jauh berkembang sejak beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, dipastikan para produsen akan mampu menyelesaikan pesasnan sesuai perjanjian. Buktinya, selama ini pasokan untuk dalam negeri dan luar negeri atau ekspor berjalan lancar, tidak ada masalah. Bahkan, produksi cenderung meningkat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan membaiknya infrastruktur.

Dikatakan, ekspor otomotif kita, baik dalam bentuk completley built up (CBU), complete knok down (CKD), dan komponen, terus meningkat. Sejak 2006 hingga kini, kecuali tahun 2008, prduksi mobil terus meningkat. Pada 2008 memang terjadi penurunan, karena terpengaruh faktor perekonomian dunia. Sementara itu, penampilan di dalam negeri, sungguh mengesankan. Untuk tahun 2013 ini, sampai Oktober, jumlah produksi mobil sudah mencapi angka 1,2.

Ia mengemukakan, di tingkat ASEAN, posisi Indonesia sebagai produsen mobil sudah di urutan kedua, setelah Thailand. Sebelumnya, nomor 3 setelah Thailand dan Malaysia. Sedang untuk kategori sepeda motor, kita nomor 3 terbesar di dunia, setelah China dan India. Perkembangan ini tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi nasional. Gencarnya sosialisasi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan dukungan regulasi, maka industri otomotif akan terus berkembang. Apalagi pertumbuhan ekonomi nasional bagus, rata-rata di atas 6 persen.

Dikemukakan, terkait dengan produksi otomotif, yang juga menggembirakan penggunaan komponen lokal makin meningkat. Sudah ada produksi mobil yang kandungan lokalnya mencapai 85 persen. Berbagai produsen yang memproduksi berbagai merek mobil terus meningkatkan penggunaan komponen lokal. Hasilnya, industri komponen otomotif juga berkembang pesat.

Gaikindo optimistis penggunaan komponen lokal terus meningkat. Saat ini, yang masih banyak diimpor adalah komponen elektrik. Sebenarnya, komponen elektrik ini pun dapat dibuat di dalam negeri. Tapi, karena permintaan masih kecil, maka biaya produksinya lebih tinggi. Jadi, masih lebih murah dengan cara memesan dari luar negeri.
Dikemukakan, saat industri dalam negeri memproduksi 1 juta mobil, maka komponen yang dipakai sekitar 500 unit. Saat Thailand memproduksi 2,5 juta mobil, komponen lokal yang dipakai sekitar 2000 item. Dengan demikian, pengembangan industri otomotif menarik berkembangnya industri komponen dan infustri pendukung lainnya.

Dukungan Instansi

Noegardjito, yang didampingi staf, Eddy Sumedi dan Syarkani Salam, lebih lanjut mengemukakan, pengembangan industri otomotif tidak terlepas dari dukungan banyak instansi, seperti Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Keuangan, Perhubungan, Pekerjaan Umum, Depdagri dan Kepolisian. Hasil kerja instansi-instansi tersebut amat berpengaruh pada perkembangan industri otomotif.

Ia menyebutkan, untuk menggenjot produksi, maka pemasaran harus diperkuat. Penguatan pasar ini tidak terlepas dari antara lain kebijakan pajak. Adanya keringanan pajak akan mengurangi harga jual produk, dan itu akan meningkatkan daya beli masyarakat. Begitu pula peningkatan infrastruktur akan mendorong meningkatnya pemesanan. Peranan perbankan, dengan menyediakan kredit, juga menentukan dalam pola pemasaran. Lantaran itu, upaya menjalin hubungan dan sinergi dengan pihak-pihak lain menjadi salah satu tugas Gaikindo.

Dikemukakan, yang juga amat mendukung adalah laboratorium atau instansi yang berwenang mengeluarkan sertifikat standar dan laik jalan. Ini terkait dengan lembaga pemerintah. Makin banyak laboratorium seperti itu makin jelas dukungan kuat bagi perkembangan industri. Untuk uji emisi, misalnya, sekarang masih dirasakan kurang. Akibatnya, kendaraan yang mengikuti uji emisi terpaksa antre.

Hal lain yang perlu dibenahi, menurut Noegardjito, technical center. Masalahnya, untuk menyiapkan technical center bukanlah pekerjaan mudah. Perlu dukungan pemerintah. Ia menyebut contoh, Taiwan sangat maju dalam hal technical center, karena pemerintah memberikan perhatian.

Sedang masalah sumber daya manusia, terutama yang bekerja di sektor produksi, tidak ada masalah, karena setiap perusahaan memberikan kesempatan kepada SDM untuk mengikuti pendidikan keterampilan di luar negeri, terutama Jepang. Maka biaya “mencetak” tenaga terampil tidak sedikit. Oleh karena itu, industri otomotif selalu mengindari pemutusan hubungan kerja. (ender/sabar)

TAGS

COMMENTS