Inflasi Juni 0,54 Persen, Pengendalian Harga Cukup Berhasil

Loading

Inflasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pada Juni 2015 terjadi inflasi 0,54 persen. Dengan demikian tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2015) sebesar 0,96 persen, sementara inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 7,26 persen. Demikian dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, di Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Dikatakan, dibandingkan 4 tahun sebelumnya (di luar 2014), inflasi Juni merupakan yang terendah. “Ini menggambarkan pengendalian harga sudah cukup berhasil,” ujarnya.

Menurut Kepala BPS, dari 82 kota IHK, 76 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong (1,9 persen) dan terendah di Palu (0,03 persen). Untuk deflasi, tertinggi di Tual (0,8 persen). “Hal ini disebabkan oleh produk ikan yang cukup tinggi, sehingga supply ke pasar dalam negeri menjadi lebih tinggi, dan harga lebih rendah,” jelas Suryamin.

Inflasi Mei 2015 terutama disebabkan kenaikan harga kelompok bahan makanan (1,6 persen), dengan andil terhadap pembentukan inflasi sebesar 0,33 persen, atau sekitar 61 persen share-nya dalam pembentukan inflasi Juni 2015.
Seperti dikutip dari laman Setkab, Suryamin menilai, tingginya inflasi pada kelompok bahan makanan, yang membuat inflasi Juni menjadi 0,54, merupakan hal yang wajar, mengingat harga sejumlah bahan pokok selalu meningkat saat memasuki bulan puasa. “Namun jika dilihat nilainya yang 0,54, hal ini (tingkat harga bulan Juni) cukup terkendali,” katanya.

Dilihat dari kelompok komponen, inflasi paling tinggi berasal dari komponen harga yang bergejolak sebesar 1,74 persen, jauh di atas inflasi komponen inti dan harga yang diatur pemerintah, masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,26 persen.

Secara keseluruhan, nilai inflasi selama Juni, yang mana terdapat bulan puasa tergolong rendah. Hal ini menunjukkan persiapan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mengantisipasi lonjakan harga cukup baik. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS