Site icon TubasMedia.com

Ingin Menangi Pasar Indonesia, Menperin: Pabrikan Otomotif Harus Bangun Industri Komponen

Loading

20150811-komponen-otomotif_

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemerintah terus mendorong pengembangan industri komponen untuk mendongkrak industri otomotif. Industri komponen di dalam negeri mendapat insentif berupa Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor bahan baku pembuatan komponen.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan hal itu di Jakarta, Selasa. Katanya, langkah itu berpengaruh pada harga jual kendaraan bermotor menggunakan komponen tersebut. Pemerintah juga memberikan insentif lain untuk produk-produk otomotif produksi dalam negeri yang hemat bahan bakar.

“Industri otomotif itu merupakan industri strategis dan pemerintah senantiasa menekankan prinsip kepentingan nasional. Maka itu kita pacu terus industri dan investasi otomotif, termasuk komponen. Ini disambut positif oleh pabrikan yang terus memproduksi di Indonesia, ekspansi dan menambah kapasitas produksi. Investasi di bidang otomotif terus membaik dan tumbuh, buktinya Wuling yang bekerja sama dengan General Motors, Mitsubishi, Isuzu, Toyota dan lain-lain malah berinvestasi terus,” lanjutnya.

Investasi mereka, rinci Saleh, yaitu Wuling sedang membangun pabrik di Karawang senilai USD 750 juta atau sekitar Rp 10 triliun dan pada 2017 mulai produksi, sedangkan Mitsubishi Rp 6 triliun, Isuzu Rp 3,5 triliun.

Indutri komponen, tidak hanya memperdalam struktur industri namun juga menciptakan lapangan kerja, mendongkrak kualitas SDM dan mengembangkan industri lainnya seperti baja.

Terkait penghentian operasi oleh Ford, menurut Menperin, tidak berpengaruh signifikan. “Ford hanya mengimpor mobil dari pabriknya di Thailand, maka tidak menimbulkan tidak akan ada dampaknya bagi industri otomotif nasional,” ujarnya.

Selain itu, selama ini keberadaan Ford di Indonesia tidak didukung dengan industri komponen. Hal ini berbeda dengan industri kendaraan bermotor lain yang juga membangun struktur industri komponen di Indonesia.

“Sudah tentu Ford kalah bersaing karena kompetitornya memproduksi kompenen di Indonesia. Para pabrikan itu membangun industri komponen di sini karena mereka bervisi panjang, serius. Maka, ayo jadikan Indonesia jadikan basis produksi jika ingin menangi persaingan, jangan hanya menjadikan pasar saja,” tegas Menteri. (sabar)

Exit mobile version